• The Indonesian Iron & steel
    Industry Association
Member Area
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Visi & Misi
    • Sejarah
    • Organisasi
    • Program Utama
  • Anggota
  • Informasi
    • Berita
    • Presentasi
    • Publikasi
    • Galeri Baja
  • Kegiatan
    • Acara Mendatang
    • Acara Terdahulu
  • Sponsor
  • Kontak
  • Katalog Baja
  • Monitoring Ekspor/Impor
  • Event ISSEI
  • Event ISSEI
  • Beranda
  • Berita
  • Weekly Update #51 – Perkembangan Industri Baja
News Update 27 December 2024

Weekly Update #51 – Perkembangan Industri Baja

Weekly Update #51 – Perkembangan Industri Baja 
Sumber: SEAISI, Eurometal, GMK Center, Steelorbis

Market

ASEAN billet buyers resist lower offers

Pembeli di ASEAN sedang mencoba menurunkan harga impor billet karena pasar sedang melemah, menurut laporan Kallanish. Di Filipina, ada penawaran billet EAF asal Jepang dengan harga lebih murah, selain billet dari Tiongkok dan ASEAN yang biasanya tersedia.
Billet asal Jepang dengan ukuran 5sp 130mm untuk pengiriman Februari ditawarkan seharga $462 per ton CFR Manila, kata seorang pedagang. Sementara itu, pedagang lain di Manila mendengar ada penjual yang siap menerima tawaran harga sebesar $460 per ton CFR, lebih rendah dari penawaran awal yaitu $475 per ton CFR. Penawaran ini tersedia dalam jumlah 6.000 ton dan 10.000 ton.
“Saat ini pembeli dan penjual billet masih tarik-ulur,” ujar seorang reroller di Manila. Menurutnya, sebagian besar pembeli di Filipina cenderung menunggu hingga harga turun di bawah $460 per ton CFR sebelum melakukan pembelian.

Sumber: ASEAN billet buyers resist lower offers | SEAISI 

China BF mills' output drops more rapidly

Dengan mendekati akhir tahun, semakin banyak produsen baja blast furnace (BF) di Tiongkok yang berencana menghentikan produksi mereka untuk melakukan perawatan tahunan. Hal ini menyebabkan penurunan produksi hot metal di negara tersebut semakin cepat, menurut survei terbaru Mysteel.
Rata-rata tingkat utilisasi kapasitas dari  247 produsen baja BF yang dipantau secara rutin oleh Mysteel turun untuk minggu kelima berturut-turut, dengan penurunan sebesar 1,15% menjadi 86,13% pada periode 13-19 Desember. Penurunan ini lebih cepat dibandingkan minggu-minggu sebelumnya.
Pada periode yang sama, tingkat operasi rata-rata di pabrik-pabrik ini berada di angka 79,63%, turun 0,92% dibandingkan minggu sebelumnya, menurut survei tersebut. Akibatnya, produksi hot metal dari 247 pabrik baja ini turun lebih cepat, yakni 1,3% dalam seminggu, menjadi 2,29 juta ton per hari. Produksi ini kembali berada di bawah 2,3 juta ton per hari setelah sebelumnya stabil di atas angka tersebut selama lebih dari satu setengah bulan.

Sumber: China BF mills' output drops more rapidly

China's HRC output falls by 2.3% on week

Produksi hot-rolled coil (HRC) di 37 produsen baja Tiongkok yang dipantau Mysteel secara rutin mencapai 3,13 juta ton selama 12-18 Desember. Angka ini turun 74.000 ton atau 2,31% dibandingkan minggu sebelumnya, menurut hasil survei terbaru Mysteel.
Tingkat utilisasi kapasitas hot-rolling di 37 pabrik tersebut juga turun 1,89% menjadi rata-rata 79,89% pada periode yang sama.
Penurunan produksi ini disebabkan oleh beberapa pabrik baja di wilayah Timur dan Utara Tiongkok yang menghentikan operasi hot strip mill untuk melakukan perawatan, menurut laporan survei.
Namun, penurunan produksi ini tidak berdampak pada pengurangan stok HRC. Hal ini terjadi karena sentimen pasar yang lemah, di tengah penurunan harga secara umum, yang membuat permintaan HRC tetap lesu dan pembelian spekulatif untuk produk baja datar ini juga menurun, menurut pengamat pasar.

Sumber: China's HRC output falls by 2.3% on week

Tangshan billet price falls $8/t on week

Harga billet di Tangshan, pusat produksi baja terbesar di Tiongkok, turun minggu lalu seiring melemahnya harga kontrak berjangka logam, menurut survei mingguan Mysteel. Di sisi lain, re-roller lokal menjadi lebih hati-hati dalam membeli billet karena stok baja jadi mereka yang tinggi dan margin keuntungan yang rendah.
Per 22 Desember, harga billet Q235 ukuran 150mm di Tangshan turun sebesar Yuan 60 per ton ($8,2 per ton) dibandingkan harga pada 15 Desember, menjadi Yuan 3.040 per ton (EXW), termasuk PPN 13%, menurut penilaian Mysteel.
Re-roller di Tangshan menghadapi tekanan akibat tingginya stok baja jadi dan penjualan baja yang lesu, kata salah satu responden survei. Dalam beberapa hari terakhir, pabrik-pabrik ini mulai menghentikan operasi untuk melakukan perawatan. Penghentian produksi ini kemungkinan akan menurunkan tingkat utilisasi kapasitas produksi pekan ini, menurut Mysteel Global.

Sumber: Tangshan billet price falls $8/t on week

Taiwan's CSC rolls over major steel list prices for Jan sales

China Steel Corp (CSC), pabrik baja terbesar di Taiwan, memutuskan untuk mempertahankan harga produk baja utamanya tetap sama untuk penjualan lokal pada Januari. Selain itu, harga produk dengan skema kuartal juga tetap tidak berubah untuk transaksi di kuartal pertama tahun 2025, seperti yang diumumkan di situs resmi perusahaan.
Keputusan ini bertujuan membantu pelanggan mereka menstabilkan biaya pembelian, mengingat kuartal pertama biasanya merupakan periode yang lambat bagi industri baja Taiwan karena adanya libur panjang Tahun Baru Imlek. Selain itu, banyak pelaku pasar memilih untuk menunggu dan memantau perubahan pasar yang mungkin terjadi akibat kebijakan baru dari pemerintahan Trump, ungkap CSC dalam rilis tersebut.
Namun, perusahaan raksasa baja yang berbasis di Kaohsiung ini mencatat bahwa pasar baja global secara bertahap mulai pulih seiring dengan perbaikan ekonomi dunia. Inflasi di Eropa dan Amerika Utara telah mereda hingga batas tertentu, dan dampak suku bunga tinggi terhadap perekonomian telah berkurang dengan adanya pemotongan suku bunga.

Sumber: Taiwan's CSC rolls over major steel list prices for Jan sales | SEAISI

UAE benchmark mill elevates rebar over robust demand

Produsen baja terkemuka di Uni Emirat Arab, Emirates Steel (ESI), divisi baja Emsteel, telah menaikkan daftar harga domestik straight rebar 10-40mm (BS4449:2005 grade GR500B) untuk rolling bulan Januari sebesar AED 50 per ton ($13,6) dibandingkan harga Desember.
Harga saat ini adalah AED 2.652 per ton ($722) EXW, AED 2.657 per ton CPT Abu Dhabi, dan AED 2.667 per ton CPT Dubai, Sharjah, dan Northern Emirates, menurut informasi dari Kallanish.
Pembayaran dilakukan melalui letter of credit (LC) dengan jangka waktu 90 hari, dan perusahaan membebankan tambahan AED 92 per ton ($25) untuk rebar berdiameter 8mm di atas daftar harga. Rebar dalam bentuk coil dihargai sama dengan rebar biasa.

Sumber: UAE benchmark mill elevates rebar over robust demand | SEAISI

European HRC prices flat on seasonal slowdown

Harga domestik hot-rolled coil (HRC) di Eropa sebagian besar tetap stabil pada Selasa, 24 Desember, terutama karena perlambatan musiman menjelang liburan Natal, menurut sumber industri yang dikutip oleh Fastmarkets.
Aktivitas perdagangan hampir tidak ada, dengan pembeli dan penjual menahan diri untuk tidak membuat kesepakatan baru, menurut laporan Fastmarkets.
Pabrik-pabrik di Eropa telah memasuki masa liburan musim dingin, dan banyak pelaku pasar mulai mengambil cuti sejak Senin, 23 Desember, dengan rencana kembali beraktivitas setelah 6 Januari.

Sumber: European HRC prices flat on seasonal slowdown - EUROMETAL

MPI: Decrease in steel demand in China to slow down in 2025 amid growth in 4 major industries

Permintaan baja di Tiongkok diproyeksikan mencapai 850 juta ton pada tahun 2025, turun 1,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sebagaimana diperkirakan oleh China Metallurgical Industry Planning and Research Institute (MPI). Hal tersebut menunjukkan bahwa laju penurunan akan berkurang secara signifikan dari penurunan 4,4 persen yang diproyeksikan untuk 2024. 
MPI menyebutkan bahwa meskipun konsumsi baja di sektor konstruksi diperkirakan terus menurun, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat. Sementara itu, permintaan baja di industri hilir seperti permesinan, otomotif, energi, dan peralatan rumah tangga diprediksi akan mengalami pertumbuhan pada 2025. Kebijakan fiskal yang lebih aktif serta kebijakan moneter yang moderat akan memberikan dukungan yang efektif untuk stabilisasi permintaan baja secara keseluruhan.
MPI juga memproyeksikan peningkatan permintaan baja di sektor permesinan sebesar 1 persen menjadi 179 juta ton pada 2025. Pada 2024, produksi dan penjualan alat berat seperti eskavator dan loader yang terkait dengan proyek infrastruktur menunjukkan peningkatan bertahap. Permintaan untuk traktor berukuran sedang dan besar dalam kategori mesin pertanian juga mencatat kenaikan yang lebih besar. Kinerja sektor permesinan utama diperkirakan akan stabil hingga terus meningkat.

Sumber: MPI: Decrease in steel demand in China to slow down in 2025 amid growth in 4 major industries

Policies

India’s DGTR initiates flat steel import safeguard investigation

Directorate General of Trade Remedies (DGTR) India telah memulai investigasi safeguard terhadap impor produk flat steel non-alloy dan alloy, Kallanish mengacu pada gazette (jurnal resmi) Kementerian Perdagangan tanggal 19 Desember.
DGTR adalah badan investigasi perdagangan di bawah Kementerian Perdagangan India.
Produk yang termasuk ke dalam product under consideration (PUC) mencakup hot rolled coil, sheet, dan plate, HR plate mill plate, cold rolled coil dan sheet. Termasuk juga baja berlapis logam berupa coil dan sheet, baik yang berbentuk profil maupun tidak, seperti galvanneal, baja yang dilapisi seng atau aluminium-seng atau seng-aluminium-magnesium, serta coil dan sheet berlapis warna. Pos tarif (HS code) yang sedang diselidiki adalah 7208, 7209, 7210, 7211, 7212, 7225, dan 7226.
Produk yang dikecualikan dari PUC adalah cold rolled grain oriented electrical steel (CRGO), cold rolled non-oriented electrical steel (CRNO) coil dan sheet, baja berlapis electro-galvanized, tinplate, dan baja tahan karat.

Sumber: India’s DGTR initiates flat steel import safeguard investigation | SEAISI

CBAM could have broad impact on India’s trade – study

Mekanisme Cross-Border Carbon Adjustment Mechanism (CBAM) Eropa berpotensi memberikan dampak luas pada perdagangan dan lapangan kerja India di sektor-sektor intensif karbon. Hal ini disampaikan dalam sebuah studi oleh Center for Social and Economic Progress (CSEP), sebagaimana dilaporkan oleh The Economic Times.
Studi tersebut menyoroti berbagai perkiraan mengenai dampak potensial CBAM terhadap ekspor India ke EU, khususnya di sektor baja, semen, dan aluminium. Sebagai contoh, salah satu perkiraan menunjukkan bahwa mekanisme ini akan menyebabkan penurunan sebesar 58,5% pada ekspor logam besi India ke Uni Eropa. Sebaliknya, ada juga perkiraan yang menyatakan bahwa sektor India yang terdampak CBAM hanya akan mengalami dampak yang kecil.
Para analis memperingatkan potensi masalah bagi industri India yang sangat bergantung pada pasar Uni Eropa. CBAM dapat menyebabkan peningkatan biaya bagi eksportir India, yang pada akhirnya mengarah pada pengalihan perdagangan dan berkurangnya daya saing. Selain itu, disebutkan bahwa negara-negara lain mungkin juga akan memperkenalkan mekanisme serupa, yang akan semakin memperumit dinamika perdagangan global.

Sumber: CBAM could have broad impact on India's trade - study

Technology & Investment

Steelmaker replaces coal for hydrogen in test furnace

Nippon Steel Corporation telah mencapai pengurangan emisi CO2 sebesar 43% di tanur uji coba yang menggunakan hidrogen sebagai pengganti batu bara, melampaui target pengembangan lebih cepat dari jadwal, menurut laporan Kallanish.
Perusahaan yang merupakan produsen baja terbesar di Jepang ini mengklaim bahwa mereka berada pada urutan pertama di dunia yang berhasil mencapai pengurangan emisi CO2 lebih dari 40% di hydrogen-based blast furnace.
Tanur uji coba tersebut terletak di Kimitsu Area, East Nippon Works, dengan inner volume 12 meter kubik. Hasil pengurangan emisi CO2 yang dicapai adalah 22% pada tahun 2022, diikuti dengan 33% pada tahun 2023.

Sumber: Steelmaker replaces coal for hydrogen in test furnace | SEAISI

Investment

Japan’s JFE Steel’s EAF construction project receives state support

Produsen baja Jepang, JFE Steel, mendapatkan dukungan pemerintah untuk proyek pembangunan electric arc furnace (EAF) di pabrik West Japan Works di Kurashiki, menurut laporan Kallanish. Proyek dengan investasi yang diperkirakan mencapai ¥329,4 miliar ($2,1 miliar) ini akan menerima pendanaan pemerintah hingga ¥104,5 miliar.
EAF baru yang sedang dibangun akan memanfaatkan teknologi dan proses inovatif milik perusahaan, termasuk teknologi peleburan berkualitas tinggi dan efisien yang dikembangkan di bawah proyek GI Fund, serta direct reduced iron (DRI) rendah karbon.
Kompleks electric arc furnace dengan kapasitas sekitar 2 juta ton per tahun ini dirancang untuk mendukung produksi skala besar produk berkualitas tinggi, seperti electrical steel dan high-strength plates. JFE Steel mengharapkan fasilitas EAF tersebut mulai beroperasi pada tahun fiskal 2027/2028, yang dimulai pada 1 April 2027.

Sumber: Japan's JFE Steel's EAF construction project receives state support

India’s Ministry of Steel to broad-base and ease eligibility criteria under PLI scheme for specialty steel

Kementerian Baja India sedang merevisi skema insentif berbasis produksi (Production-Linked Incentive/PLI) untuk specialty steel, dengan tujuan memperluas cakupan dan membuat kriteria kelayakannya lebih mudah, menurut sumber pemerintah pada Kamis, 26 Desember.
Di bawah skema PLI untuk specialty steel, perusahaan mendapatkan insentif fiskal yang terkait dengan penciptaan kapasitas baru. Sumber menyebutkan bahwa beberapa putaran diskusi telah dilakukan dengan pemangku kepentingan sektor baja untuk mendapatkan masukan mereka. Hasil revisi skema PLI untuk baja khusus diperkirakan akan diumumkan dalam "beberapa minggu mendatang."
Meski rincian pastinya belum diungkapkan, sumber menunjukkan bahwa investasi greenfield dapat dipertimbangkan untuk memenuhi syarat di bawah skema PLI ini. Saat ini, hanya proyek brownfield atau perluasan kapasitas yang ada yang memenuhi syarat. Selain itu, proses pembuatan baja ramah lingkungan yang diadopsi oleh pabrik baja yang ada juga dapat dimasukkan sebagai kriteria kelayakan dalam skema PLI, menurut sumber tersebut.

Sumber: India’s Ministry of Steel to broad-base and ease eligibility criteria under PLI scheme for specialty steel

Kembali
Arsip
Arsip
  • Tampilkan Semua
  • 2024
  • 2023
  • 2022
  • 2021
  • 2020
  • 2025
Kategori
  • Market
  • Environment
  • Policies
  • Technology
  • Investment
  • IBF Event
  • Event
background-img
Membership Only
Halaman ini hanya dapat diakses oleh anggota. Silakan hubungi admin untuk mendapatkan akses atau login untuk membaca selengkapnya.

Sudah menjadi member ? Masuk disini

The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA)

The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) adalah organisasi industri besi dan baja yang berupakan peleburan dari beberapa asosiasi besi dan baja dari hulu ke hilir dan setelah diresmikan pada tahun 2009.

Member Of
Quick Links
  • Sejarah IISIA
  • Sponsor
  • Acara Mendatang
  • Berita
  • Anggota
  • Kontak
  • Katalog Baja
  • Monitoring Ex-Im
Our Partners
  • SEASI
  • KADIN Indonesia
  • IPERINDO
  • REI
  • GAPEKSINDO
  • INKINDO
  • ASPEKNAS
IISIA News
Our Office
  • Gedung Krakatau Steel Lt 9 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 54 Jakarta Selatan 12950
  • 0811-8806-3300 (Whatsapp)
  • info@iisia.or.id, ironsteel.iisia@yahoo.co.id
2008 - 2025, All Rights Reserved.