• The Indonesian Iron & steel
    Industry Association
Member Area
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Visi & Misi
    • Sejarah
    • Organisasi
    • Program Utama
  • Anggota
  • Informasi
    • Berita
    • Presentasi
    • Publikasi
    • Galeri Baja
  • Kegiatan
    • Acara Mendatang
    • Acara Terdahulu
  • Sponsor
  • Kontak
  • Katalog Baja
  • Monitoring Ekspor/Impor
  • Event ISSEI
  • Event ISSEI
  • Beranda
  • Berita
  • Weekly Update #46 – Perkembangan Industri Baja
News Update 23 November 2024

Weekly Update #46 – Perkembangan Industri Baja

Weekly Update #46 – Perkembangan Industri Baja 
Sumber: SEAISI, Eurometal, Steel Orbis, GMK Center

Market

China's HRC output nudges down on week

Produksi hot-rolled coils (HRC) di 37 produsen flat product Tiongkok yang dipantau Mysteel mencapai 3,09 juta ton pada periode 7-13 November, turun 30.100 ton atau 0,97% dibandingkan minggu sebelumnya, menurut survei mingguan Mysteel.
Tingkat utilisasi kapasitas hot-rolling di 37 pabrik tersebut juga turun 0,77% menjadi rata-rata 78,82% selama periode yang sama.
Beberapa produsen baja di Tiongkok Timur dan Tengah mengurangi aktivitas di pabrik hot strip, yang menyebabkan penurunan produksi HRC dalam seminggu, menurut responden survei.

Sumber: China's HRC output nudges down on week | SEAISI

European HRC prices steady amid mixed sentiment

Harga hot-rolled coil (HRC) di Eropa pada Selasa, 19 November, tetap stabil meskipun aktivitas pasar terbatas. Produsen utama mempertahankan penawaran tinggi untuk pengiriman kuartal pertama 2025, meskipun permintaan tidak terlalu kuat, menurut Fastmarkets.
HRC untuk pengiriman Desember dilaporkan hampir habis di produsen utama.
Sementara itu, penawaran untuk pengiriman Januari berada di kisaran €560-580 (setara $591-613) per ton EXW. Namun, sumber pabrik menyebutkan bahwa harga minimum HRC untuk kuartal pertama 2025 adalah €600 per ton EXW. Penawaran HRC untuk pengiriman kuartal pertama berada di kisaran €600-620 per ton EXW pada hari Selasa, menurut sumber.

Sumber: European HRC prices steady amid mixed sentiment - EUROMETAL

ASEAN, Chinese billet markets head south

Pasar impor billet terus melemah di Asia Tenggara dan Tiongkok akibat sentimen pasar yang negatif dan pelemahan Yuan Tiongkok, menurut Kallanish.
Penurunan harga baja berjangka Tiongkok dapat mendorong harga billet regional turun lebih jauh.
Penawaran untuk billet 5sp 150mm untuk pengiriman Januari berada di $478-480 per ton CFR Manila, turun sekitar $10 per ton dibandingkan minggu sebelumnya.
"Sebagian karena faktor musiman, tetapi saya pikir pasar sedang menunggu kabar positif," kata seorang pedagang di Manila. "Kemenangan Trump juga mengurangi kepercayaan ekonomi global," tambahnya.

Sumber: ASEAN, Chinese billet markets head south | SEAISI

Tangshan billet prices lose $8/t on week

Harga billet di Tangshan, Hebei, Tiongkok Utara, turun pada 11-17 November karena melemahnya harga baja berjangka, menurut survei mingguan Mysteel. Namun, beberapa re-roller lokal tetap memperoleh keuntungan dari penjualan baja minggu lalu, sehingga permintaan billet meningkat.
Pada 17 November, harga billet Q235 150mm di Tangshan turun Yuan 60 per ton (sekitar $8,3 per ton) menjadi Yuan 3.040 per ton EXW termasuk PPN 13%, menurut Mysteel.
Sementara itu, konsumsi harian billet di 44 pabrik Tangshan naik untuk minggu kedua pada 7-13 November, bertambah 18.100 ton per hari menjadi rata-rata 61.000 ton per hari, tertinggi dalam tujuh bulan.

Sumber: Tangshan billet prices lose $8/t on week | SEAISI

Tokyo Steel maintains offers again in December

Tokyo Steel akan mempertahankan harga untuk dua bulan berturut-turut pada Desember, menurut Kallanish.
Harga dasar untuk Desember adalah JPY 88.000 per ton ($569 per ton) untuk rebar, JPY 115.000 per ton untuk H-beam, dan JPY 103.000 per ton untuk plate, tanpa perubahan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.
Pasar baja Tiongkok masih menunggu dampak kebijakan stimulus terbaru. Sementara itu, harga baja di AS diperkirakan naik tahun depan karena ekspektasi pertumbuhan ekonomi pasca pemilu.
Permintaan baja konstruksi domestik Jepang tetap lesu akibat lambatnya proyek karena kekurangan tenaga kerja dan biaya peralatan yang tinggi. Permintaan flat product juga rendah karena tidak ada tanda pemulihan di sektor manufaktur.

Sumber: Tokyo Steel maintains offers again in December | SEAISI

Egyptian quotes weigh on Saudi wire rod market

Penawaran wire rod asal Mesir di pasar grosir Riyadh sebesar SAR 2.380 per ton ($635) menekan harga wire rod lokal. Harga wire rod Solb ke pedagang di Riyadh juga sebesar SAR 2.380 per ton, sementara pabrik utama menawarkan SAR 2.440 per ton, semuanya sudah termasuk biaya pengiriman, menurut Kallanish.
Untuk rebar, pabrik utama menawarkan harga SAR 2.350-2.380 per ton di pasar ritel dan SAR 2.330 per ton di pasar grosir, dengan pengiriman dan pembayaran tunai. Beberapa ukuran rebar sedang mengalami kekurangan stok. Menjelang akhir tahun, distributor rebar mulai mengambil stok sesuai kesepakatan, sehingga Hadeed dan Al Ittefaq menerima lebih banyak permintaan dari distributor.

Sumber: Egyptian quotes weigh on Saudi wire rod market | SEAISI

Kyoei Steel rolls over rebar prices for December

Produsen Jepang, Kyoei Steel, mengumumkan bahwa harga rebar akan tetap sama untuk penjualan bulan Desember di semua lokasi usahanya, menurut laporan Kallanish.  
Ini merupakan bulan keenam berturut-turut perusahaan tersebut menerapkan strategi penetapan harga ini.  
Perusahaan menyatakan bahwa di pasar domestik, baik kontrak maupun pengiriman telah pulih secara bertahap sejak mencapai titik terendah pada Agustus selama musim panas.
Namun, karena melonjaknya harga material dan keterlambatan konstruksi akibat kekurangan tenaga kerja, pemulihan permintaan baja akan membutuhkan waktu.  
Untuk operasional ke depan, Kyoei Steel akan menutup furnaces dan mengurangi produksi lebih lanjut pada akhir tahun ini dan selama liburan Tahun Baru untuk memastikan keselarasan antara produksi dan permintaan.  

Sumber: Kyoei Steel rolls over rebar prices for December

Turkish scrap prices approach 2024 lows

Harga scrap di Turki berada di bawah tekanan akibat melemahnya harga baja dan kurangnya permintaan baja. Sentimen pasar scrap di Turki cukup negatif pada hari Selasa.  
Minat pabrik baja Turki untuk membeli scrap tetap rendah meskipun mereka membutuhkan kargo untuk pengiriman Desember. Pasokan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka memberikan ruang untuk menunda pembelian dan lebih fokus pada penjualan baja. Namun, penjualan baja stagnan baik di pasar ekspor maupun domestik.
Beberapa pelaku pasar percaya bahwa harga sudah turun di bawah $350 per ton CFR Turki untuk HMS 1&2 80:20 melalui kesepakatan konfidensial.  

Sumber: Turkish scrap prices approach 2024 lows | SEAISI

BMI forecasts ore prices at $100/t in 2025

Harga komoditas akan tetap sensitif terhadap insentif yang diumumkan oleh otoritas Tiongkok.  
Firma analis BMI, bagian dari Fitch Solutions, mempertahankan proyeksi harga bijih besi untuk tahun 2025 di rata-rata $100 per ton, menurut laporan Mining Weekly.  
Analis BMI memperkirakan tekanan harga akan terus berlanjut karena lemahnya permintaan yang dopicu oleh prospek buruk sektor real estat Tiongkok.  
Sejak awal tahun ini, harga bijih besi rata-rata berada di $105 per ton, dengan prospek pemulihan yang terbatas dalam waktu dekat.  

Sumber: BMI forecasts ore prices at $100/t in 2025 

Demand for iron ore in India could grow by 50% by 2030

Permintaan bijih besi di India diperkirakan naik lebih dari 50% pada 2030 seiring peningkatan produksi baja, menurut BigMint.
Pada FY2030/2031, permintaan baja akan didominasi oleh sektor konstruksi dan infrastruktur, yang menyumbang 60-65% dari total, serta sektor otomotif dan teknik permesinan. Faktor lain seperti urbanisasi, program perumahan, proyek infrastruktur besar, dan koridor pengangkutan khusus juga akan mendukung permintaan.
Dengan utilisasi kapasitas baja India saat ini sebesar 80-85%, produksi baja diproyeksikan naik dari 144 juta ton pada FY2023/2024 menjadi 210 juta ton pada FY2030/2031.
Akibatnya, produksi dan permintaan bijih besi India juga akan meningkat, dengan permintaan naik lebih dari 50% selama periode tersebut.

Sumber: Demand for iron ore in India could grow by 50% by 2030

Chinese steel exports are booming but here’s why that won’t last

Ekspor baja Tiongkok meningkat tajam. Namun, sejarah menunjukkan bahwa tren ini tidak akan bertahan lama.
Produsen baja terbesar di dunia ini semakin mengandalkan ekspor untuk mengatasi surplus yang disebabkan oleh krisis properti berkepanjangan. Namun, mereka menghadapi tuduhan dumping dari negara pengimpor, dan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih dapat memperburuk situasi dengan kebijakan proteksionisnya. Ketegangan yang muncul mulai menyerupai krisis perdagangan baja hampir satu dekade lalu.
Kecuali Beijing mengubah strategi saat ini dan memutuskan untuk menghidupkan kembali pasar properti atau menggelontorkan anggaran besar untuk infrastruktur, konsumsi baja di Tiongkok berada diperkirakan terus menurun dalam jangka panjang. Namun, pabrik-pabrik baja tidak mengurangi produksi untuk menyesuaikan dengan kenyataan tersebut. Akibatnya, ekspor mendekati rekor tertinggi, dengan lebih dari 11 juta ton baja dikirim bulan lalu, angka tertinggi dalam sembilan tahun.

Sumber: Chinese steel exports are booming but here’s why that won’t last | SEAISI

Buying interest in green steel in Europe is limited by economic difficulties 

Permintaan green steel menjadi terbatas dikarenakan harga premium yang tinggi, kurangnya proyek pemerintah di Eropa yang melibatkan pembelian produk ini, serta kurangnya insentif yang mendorong konsumen untuk beralih. Hal ini dilaporkan oleh Fastmarkets dengan mengutip sumber pasar.
Secara khusus, menurut salah satu sumber, pembelian low-carbon steel terkadang tidak terjangkau, terutama ketika banyak perusahaan sedang berjuang untuk bertahan di pasar yang sulit.
Fastmarkets juga melaporkan bahwa pekan lalu, jumlah pembeli yang bersedia membayar lebih untuk green steel di Eropa tetap terbatas akibat penurunan produksi yang menekan permintaan secara keseluruhan. Namun, harga premium untuk produk ini (European rolled steel dengan perbedaan terhadap indeks HRC, EXW Eropa Utara) tetap stabil pada €100-200 per ton, tidak berubah sejak awal September.

Sumber: Buying interest in green steel in Europe is limited by economic difficulties

Malaysia’s steel production capacity to be reviewed amid rising concerns of overcapacity 

Kelebihan kapasitas produksi baja dan besi di kawasan ASEAN serta dampaknya terhadap industri baja Malaysia akan ditinjau oleh komite independen, kata Liew Chin Tong.
Wakil Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) tersebut menyebutkan bahwa kapasitas produksi besi dan baja di Asia Tenggara diproyeksikan akan berlipat ganda dalam lima hingga enam tahun mendatang.
“Pada tahun 2021, kapasitas di Asia Tenggara mencapai 75 juta metrik ton per tahun.
“Jika semua kapasitas yang telah dijanjikan atau disetujui mulai berproduksi, total kapasitas di Asia Tenggara akan mencapai 150 juta metrik ton pada tahun 2027,” ujarnya, menanggapi pertanyaan tambahan dari Datuk Seri Saifuddin Abdullah (PN-Indera Mahkota) pada Senin (18 November).

Sumber: Malaysia's steel production capacity to be reviewed amid rising concerns of overcapacity | SEAISI

Posco to shutter first steel wire rod plant after 45 years 

Posco akan menutup pabrik kawat baja pertamanya di Ulsan setelah beroperasi selama 45 tahun. Perusahaan memutuskan untuk menutup pabrik dikarenakan kelebihan pasokan baja global yang signifikan, ditambah dengan "penetrasi agresif baja murah buatan luar negeri" dan kondisi fasilitas pabrik yang sudah tua.
Pabrik Wire Rod 1, yang dioperasikan oleh Pohang Steelworks, merupakan pabrik kawat baja pertama Posco yang mulai berproduksi pada Februari 1979. Selama 45 tahun operasinya, pabrik ini telah memproduksi total 28 juta ton kawat baja.
"Kawat baja yang diproduksi di pabrik ini diolah menjadi material untuk sekrup dan elemen penguat ban seperti tire cords dan bead wires, yang dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat," ungkap perusahaan dalam siaran pers pada hari Selasa.

Sumber: Posco to shutter first steel wire rod plant after 45 years | SEAISI

Swiss Steel to cut 800 jobs amid weak demand 

Produsen baja Swiss Steel Group akan memangkas sekitar 800 pekerjaan di Swiss dan luar negeri akibat permintaan yang lemah di sektor industri Eropa, tingkat produksi yang rendah, serta proyeksi pertumbuhan yang terbatas. Hal ini dinyatakan dalam pengumuman resmi perusahaan.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan dan menjaga keberlanjutan jangka panjang lokasi produksi Swiss Steel di Swiss, Jerman, dan Prancis. Upaya ini melengkapi strategi SSG 2025 dan program restrukturisasi yang saat ini telah menghasilkan penghematan biaya yang signifikan.
Pemangkasan terutama akan berdampak pada lokasi produksi di Eropa serta organisasi penjualan, dengan rencana finalisasi hampir selesai. Pada paruh pertama 2025, jumlah karyawan Swiss Steel Group akan dikurangi menjadi kurang dari 7.000 orang.

Sumber: Swiss Steel to cut 800 jobs amid weak demand

Thyssenkrupp has reduced the assets of its steel division by €1 billion 

Perusahaan Jerman, Thyssenkrupp, mengumumkan kerugian penurunan nilai sebesar €1 miliar pada aset tetap divisi bajanya pada tahun keuangan 2023/2024. Perusahaan mengutip pandangan yang memburuk untuk sektor tersebut akibat lemahnya permintaan dan persaingan dari Asia yang merugikan industri Jerman, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.
Penurunan nilai ini terjadi saat Thyssenkrupp sedang bernegosiasi dengan perusahaan energi EPCG milik miliarder Ceko, Daniel Kretinsky, untuk meningkatkan kepemilikannya dalam unit tersebut hingga 50%.
Menurut Thyssenkrupp, EPCG mungkin akan mundur dari kesepakatan jika negosiasi terkait pembagian saham 50:50 gagal. Diskusi saat ini bergantung pada rencana bisnis baru untuk divisi baja, yang saat ini masih dalam proses pengembangan.

Sumber: Thyssenkrupp has reduced the assets of its steel division by €1 billion

Policies

Additional subsidies to steelmakers in a number of countries boost capacity expansion – OECD

Negara mitra dari the Organization for Economic Development and Cooperation (OECD) menggunakan subsidi sekitar lima kali lebih banyak per unit kapasitas baja dibandingkan dengan negara anggota OECD. Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi baru oleh Sustainability Committee organisasi tersebut.  
Studi ini didasarkan pada basis data baru mengenai keuangan, subsidi, dan kapasitas produksi baja dari 46 perusahaan baja utama. Data tersebut dikumpulkan secara konsisten dari tahun 2015 hingga 2021.  
Seperti yang dicatat, subsidi semacam itu di negara mitra (OECD bekerja sama erat dengan beberapa ekonomi terbesar dunia, termasuk Tiongkok dan India) menyebabkan ekspansi kapasitas yang signifikan, setiap tambahan $1 juta dalam subsidi berkorelasi dengan peningkatan sekitar 7-11 ribu ton.  

Sumber: Additional subsidies to steelmakers in a number of countries boost capacity expansion – OECD

UK considers CRC tariff quota revocation

The UK Trade Remedies Authority (TRA) sedang meninjau apakah kuota tarif pada impor baja kategori 2 – cold rolled coil – perlu dicabut, menyusul permohonan yang diajukan oleh Tata Steel UK. Pandangan awal otoritas tersebut adalah bahwa perubahan kondisi pasar Inggris mendukung pencabutan kebijakan ini.
Produk yang dimaksud tercakup dalam kode HS: 72091500, 72091690, 72091790, 72091891, 72092500, 72092690, 72092790, 72092890, 72099020, 72099080, 72112320, 72112330, 72112380, 72112900, 72119020, 72119080, 72255020, 72255080, 72262000, dan 72269200.
Langkah perlindungan saat ini dijadwalkan berakhir pada 30 Juni 2026.

Sumber: UK considers CRC tariff quota revocation - EUROMETAL

US increases import duties on Nippon Steel hot-rolled steel

Pada saat yang sama, Nippon Steel berjanji kepada serikat pekerja Amerika untuk tidak mengimpor slab dari pabrik asing ke Amerika Serikat.  
The U.S. Department of Commerce (DOC) telah menaikkan bea masuk untuk produsen baja Jepang, Nippon Steel, setelah melakukan tinjauan ulang. Hal ini dilaporkan oleh Bloomberg.  
Menurut keputusan awal yang dipublikasikan dalam Federal Register, DOC menetapkan margin dumping rata-rata tertimbang sebesar 29% untuk Nippon Steel. Sebelumnya, ditemukan bahwa perusahaan tersebut menjual produk hot-rolled flat di Amerika Serikat di bawah harga normal dari Oktober 2022 hingga September 2023.  
Keputusan pada 13 November tahun ini merupakan bagian dari tinjauan administratif tahunan kasus dumping, yang telah berlangsung sejak 2016 ketika empat perusahaan baja terbesar AS pertama kali mengajukan keluhan.  
Tarif yang diperbarui ini, jika dikonfirmasi dalam keputusan akhir, akan secara signifikan meningkatkan bea atas produk hot-rolled Nippon Steel dari tingkat sebelumnya, yaitu 1,39%.  

Sumber: US increases import duties on Nippon Steel hot-rolled steel

Kazakhstan bans export of steel billets and semi-finished products

Larangan ini akan berlangsung selama enam bulan dan bertujuan untuk mengembangkan produksi baja domestik.  
Mulai 1 Desember 2024, Kazakhstan akan melarang ekspor billet baja dan semi-finished products. Menteri Industri dan Konstruksi telah menandatangani regulasi terkait No. 389 pada 11 November. Pembatasan ini akan berlaku selama enam bulan dan mencakup pengangkutan billet (HS 7206) dan semi-finished products (HS 7207) dengan semua moda transportasi, menurut Kallanish.  
Tujuan larangan ini adalah untuk mendorong produksi produk baja dengan nilai tambah lebih tinggi di dalam negeri. Pihak berwenang bertujuan memperkuat industri baja, khususnya dengan menciptakan kondisi untuk produksi produk jadi. Sementara itu, pada 2 November, Kazakhstan memperpanjang larangan ekspor scrap besi dan logam non-besi untuk enam bulan lagi.  

Sumber: Kazakhstan bans export of steel billets and semi-finished products

Technology & Environment

The crucial role of the Middle East in a shifting steel market

Dengan meningkatnya minat untuk mengurangi jejak karbon dalam proses pembuatan baja, pasar semakin memperhatikan produk baja yang diproduksi menggunakan bahan bakar rendah karbon atau terbarukan. Timur Tengah, dengan biaya energinya yang rendah, memiliki posisi unik untuk menjadi pusat produksi dan perdagangan utama bagi pelet berkualitas tinggi, direct-reduced iron (DRI), dan hot-briquetted iron (HBI) dalam waktu dekat.
Menurut World Steel Association, wilayah ini memproduksi sekitar 37,5% dari total DRI global. Meskipun sebagian besar pelet, DRI, dan HBI yang dihasilkan saat ini digunakan untuk kebutuhan domestik, Timur Tengah diperkirakan akan menjadi eksportir aktif dengan berbagai proyek yang sedang berjalan.

Sumber: The crucial role of the Middle East in a shifting steel market | SEAISI

EU steel transformation, renewables need government intervention: report

Pendanaan pemerintah tetap menjadi faktor kunci dalam kelayakan proyek baja rendah karbon di Eropa, serta perluasan energi terbarukan untuk mendukung proyek-proyek tersebut, menurut laporan terbaru yang diperoleh Kallanish.
Laporan dari Reuters Events mencatat bahwa teknologi dekarbonisasi seperti hidrogen hijau dan direct reduced iron (DRI) belum digunakan secara luas dan memerlukan investasi besar untuk membangun infrastruktur baru serta mencapai kapasitas skala industri.
Meskipun ada 60 proyek baja rendah karbon yang sedang berjalan, laju pertumbuhannya akan bergantung pada ketersediaan energi terbarukan yang terjangkau untuk mengoperasikan Electric Arc Furnaces (EAF) dan memproduksi hidrogen hijau. Proyek-proyek ini diperkirakan akan menggandakan konsumsi listrik di industri baja Uni Eropa menjadi sekitar 75 Terawatt Jam (TWh) per tahun, serta memerlukan tambahan 90 TWh energi terbarukan untuk memproduksi hidrogen hijau melalui elektrolisis air.

Sumber: EU steel transformation, renewables need government intervention: report - EUROMETAL

Investment

Metinvest and Italian government ink joint agreement for green steel project in Piombino

Grup penambangan dan produksi baja Ukraina, Metinvest, bersama dengan Ministry of Enterprises and Made in Italy, telah menandatangani deklarasi bersama untuk mendorong pengembangan ulang industri di Piombino melalui pembangunan pabrik green steel. Kesepakatan tersebut diformalkan dalam pertemuan bilateral antara pemerintah Italia dan Ukraina di Roma.
Proyek senilai €2,5 miliar ini didasarkan pada nota kesepahaman yang ditandatangani pada bulan April tahun ini, dengan melibatkan Wilayah Tuscany, Kota Piombino, Danieli Officine Meccaniche, dan Metinvest-Adria. Pada 18 Oktober, Otoritas Sistem Pelabuhan Laut Tyrrhenian Utara mengonfirmasi keselarasan proyek tersebut dengan rencana pengembangannya. Selain itu, Metinvest-Adria telah mencapai kesepakatan dengan JSW Steel Italia untuk akses ke area industri.

Sumber: Metinvest and Italian government ink joint agreement for green steel project in Piombino

Kembali
Arsip
Arsip
  • Tampilkan Semua
  • 2024
  • 2023
  • 2022
  • 2021
  • 2020
  • 2025
Kategori
  • Market
  • Environment
  • Policies
  • Technology
  • Investment
  • IBF Event
  • Event
background-img
Membership Only
Halaman ini hanya dapat diakses oleh anggota. Silakan hubungi admin untuk mendapatkan akses atau login untuk membaca selengkapnya.

Sudah menjadi member ? Masuk disini

The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA)

The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) adalah organisasi industri besi dan baja yang berupakan peleburan dari beberapa asosiasi besi dan baja dari hulu ke hilir dan setelah diresmikan pada tahun 2009.

Member Of
Quick Links
  • Sejarah IISIA
  • Sponsor
  • Acara Mendatang
  • Berita
  • Anggota
  • Kontak
  • Katalog Baja
  • Monitoring Ex-Im
Our Partners
  • SEASI
  • KADIN Indonesia
  • IPERINDO
  • REI
  • GAPEKSINDO
  • INKINDO
  • ASPEKNAS
IISIA News
Our Office
  • Gedung Krakatau Steel Lt 9 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 54 Jakarta Selatan 12950
  • 0811-8806-3300 (Whatsapp)
  • info@iisia.or.id, ironsteel.iisia@yahoo.co.id
2008 - 2025, All Rights Reserved.