Weekly Update #24 2025 – Perkembangan Industri Baja
Sumber: SEAISI, GMK Center, Eurometal, Steel Orbis
Market
Steel prices in the second week of June 2025
Menurut harga yang diumumkan di pasar baja global, harga scrap sebesar $340 per ton, turun $3 dibandingkan harga minggu lalu, dan harga bijih besi sebesar $97 per ton, tidak berubah dibandingkan harga minggu lalu.
Sementara itu, harga billet berada pada kisaran $430–455 per ton, sedangkan minggu lalu berada pada kisaran $430–455 per ton, dan harga rebar berada pada kisaran $505–555 per ton, sedangkan minggu lalu berada pada kisaran $505–565 per ton.
Harga wire rod tidak berubah dari minggu sebelumnya, sekitar $560–570 per ton. Sedangkan harga HR coil dan CR coil 1mm turun dibandingkan minggu lalu masing-masing sebesar $5 per ton dan $ 10 per ton, menjadi berkisar antara $440–445 per ton dan $510–520 per ton.
Sumber: Steel prices in the second week of June 2025 - Arab Iron and Steel Union
Billet import prices drift in ASEAN
Pasar billet di kawasan ASEAN cenderung stabil di tengah perdagangan yang lesu minggu lalu ketika beberapa negara merayakan hari libur nasional, menurut Kallanish.
Penawaran untuk billet 5sp ukuran 150mm pengiriman Agustus, baik asal Tiongkok maupun kawasan ASEAN, turun menjadi $438-440 per ton CFR Manila. Pada minggu sebelumnya, penawaran berada di kisaran $440-445 per ton CFR. Sentimen pasar secara umum diperkirakan akan turun, ujar seorang pedagang di Manila. Hari libur nasional pada Jumat lalu turut menambah lesunya pasar, dan tidak terdengar adanya transaksi yang terjadi di Filipina.
Kallanish menilai billet persegi ukuran 120/125/130mm dengan grade 5sp/ps atau Q275 di harga $440-445 per ton CFR Manila, turun $2,5 per ton dibanding minggu sebelumnya.
Sementara itu, sebuah pabrik di Indonesia dikabarkan telah memesan 40.000–50.000 ton billet 150mm grade 5sp asal Tiongkok untuk pengiriman bulan Agustus dengan harga $435–440 per ton CFR Jakarta, dalam minggu yang berakhir pada 30 Mei. Seorang pedagang Tiongkok menyebutkan bahwa transaksi ini merupakan short sale karena harga yang disepakati terlalu rendah untuk bisa dijual kembali secara langsung dengan untung. “Hampir tidak ada permintaan di Indonesia,” kata pedagang tersebut pada hari Jumat. Ia menyebut pasar Indonesia sedang “buruk” akibat libur panjang akhir pekan.
Sumber: Billet import prices drift in ASEAN | SEAISI
IREPAS Short Range Outlook: June 2025
Persaingan Menjadi Tidak Sehat di Pasar Long Product Global yang Kelebihan Pasokan
Pasar long product secara global saat ini mengalami kelebihan pasokan dan terlalu banyak pemain. Situasinya semakin parah dan kini bersifat struktural. Persaingan di pasar global pun menjadi tidak sehat atau bersifat predatory. Margin keuntungan nyaris tidak ada. Strategi utama saat ini hanyalah menjaga arus kas dan volume penjualan. Siapa yang bisa kirim lebih dulu, dia yang menang. Siapa yang mencoba menaikkan harga hanya $5 per ton, bisa kehilangan pesanan. Setiap transaksi yang berhasil dikonfirmasi sudah dianggap sebagai pencapaian besar. Tanpa akses ke pasar Amerika Serikat, persaingan ini bisa menjadi semakin brutal.
Eksportir Long Product Tiongkok Mulai Menyingkirkan Negara-Negara Asia Tenggara
Pabrik baja di Asia Tenggara, yang sebelumnya mendominasi pasar ekspor, kini mulai tersingkir secara perlahan oleh Tiongkok. Ekspor produk long product dari Tiongkok melonjak lebih dari 100 persen pada kuartal pertama 2025 dibandingkan tahun lalu. Biaya produksi dari blast furnace yang lebih rendah, permintaan dalam negeri yang melemah, dan adanya subsidi ekspor menyebabkan gelombang ekspor ini tidak akan melambat, karena didorong oleh kebijakan pemerintah, bukan oleh kondisi pasar. Pergeseran serius sedang terjadi. Vietnam, Malaysia, dan Indonesia kini berebut pasar ekspor. Bahkan pabrik baja Korea Selatan, yang selama ini dianggap sangat kuat, mulai menutup lini produksi untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. Sementara pasar domestik Tiongkok tetap stabil, harga bajanya tetap rendah karena mereka berharap bisa menembus pasar-pasar ekspor baru. Harga minyak dunia yang lemah juga berdampak berbeda, menguntungkan sebagian pelaku industri baja, tetapi merugikan yang lain.
Sumber: IREPAS Short Range Outlook: June 2025 - EUROMETAL
Baosteel keeps flat steel prices unchanged for the fourth consecutive month
Pabrik baja Tiongkok menahan kenaikan harga karena lemahnya pasar
Produsen baja terkemuka Tiongkok, Baosteel, mempertahankan harga flat product untuk penjualan di pasar domestik pada bulan Juli, menurut laporan Kallanish.
Ini adalah bulan keempat berturut-turut Baosteel menerapkan strategi harga tetap. Pengecualian terjadi pada Februari, ketika Baosteel menaikkan harga sebagian besar jenis flat product sebesar Yuan 100 per ton (sekitar $14 per ton) untuk penjualan bulan Maret, menjelang musim puncak permintaan.
Penurunan harga baja secara umum masih menjadi faktor utama yang menahan pabrik baja untuk menaikkan harga. Selain itu, bulan Juli merupakan musim sepi di Tiongkok, sehingga harga diperkirakan akan tetap stabil atau bahkan turun sedikit.
Keputusan Baosteel ini diperkirakan akan memengaruhi pabrik-pabrik baja di kawasan Asia Timur, yang dalam waktu dekat akan menyesuaikan penawaran harga bulanan mereka.
Sumber: Baosteel keeps flat steel prices unchanged for the fourth consecutive month
Vietnam’s Formosa maintains domestic HRC prices
Formosa Ha Tinh Steel Vietnam akan mempertahankan harga produk hot rolled coil untuk pasar domestik, menurut laporan Kallanish. Meskipun permintaan pasar masih lemah, penurunan produksi HRC oleh pesaingnya, Hoa Phat, dapat memberikan sedikit dukungan bagi pasar.
Pada 10 Juni, Formosa Ha Tinh mengumumkan bahwa harga domestik untuk HRC SAE 1006 non-skin passed untuk pengiriman Juli/Agustus berada di kisaran $508–518 per ton CFR Vietnam selatan. Harga ini sama dengan harga pengiriman Juni/Juli dari pabrik tersebut. Harga tercatat sebesar $518 per ton (setara VND 13.474 per kg) berlaku untuk pemesanan 2.000–5.000 ton, dengan harga menurun untuk volume pesanan yang lebih besar, hingga ke level terendah $508 per ton (VND 13.214 per kg) untuk pemesanan minimum 20.000 ton.
“Permintaan HRC tertekan akibat tarif 50% dari AS atas baja lapis asal Vietnam, serta adanya gangguan ekspor baja lapis Vietnam ke Meksiko,” kata seorang pedagang di Hanoi. Namun, menurutnya, harga HRC masih mendapat dukungan dari berkurangnya pasokan akibat penurunan produksi Hoa Phat.
Sumber: Vietnam's Formosa maintains domestic HRC prices | SEAISI
Hot-rolled coil prices in Europe fall further amid sluggish demand
Sentimen pasar pasar hot-rolled coil di Eropa tetap lemah pada Selasa, 10 Juni, di tengah perdagangan yang lesu, dengan harga di Eropa Utara maupun Eropa Selatan yang terus menunjukkan penurunan, menurut sumber yang dikutip Fastmarkets.
Indeks harian harga HRC domestik, EXW Eropa Utara, versi Fastmarket tercatat sebesar €600,83 ($685,99) per ton pada Selasa, turun dari €606,38 per ton pada Senin, 9 Juni.
Pabrik-pabrik baja dikabarkan masih menargetkan transaksi di atas €600 per ton EXW, dan beberapa pemasok melaporkan telah berhasil menjual pada tingkat harga tersebut. Namun, pekan lalu harga masih terdengar di kisaran €610 per ton EXW.
Dengan ketersediaan material yang tinggi dan pola pembelian yang bersifat hand-to-mouth (seperlunya saja), beberapa pelaku pasar memperkirakan harga akan terus turun.
Tren serupa juga terlihat di pasar Italia.
Indeks harian harga HRC domestik, EXW Italia, versi Fastmarket tercatat sebesar €585 per ton pada Selasa, turun dari €587,92 per ton pada Senin.
Sumber: Hot-rolled coil prices in Europe fall further amid sluggish demand - EUROMETAL
Three major US steelmakers raise rebar prices by $60/t
Steel Dynamics, CMC, dan Gerdau secara bersamaan umumkan kenaikan harga untuk pesanan baru
Setidaknya tiga perusahaan baja besar di AS: Steel Dynamics, Commercial Metals Company (CMC), dan Gerdau Long Steel North America, telah mengumumkan kenaikan harga rebar sebesar $60 per short ton. Kallanish melaporkan hal ini dengan mengacu pada surat pemberitahuan dari perusahaan-perusahaan tersebut kepada para pelanggan.
Selain kenaikan dasar tersebut, ketiga produsen itu juga menaikkan harga batang rebar ukuran 20 kaki sebesar tambahan $40 per short ton.
Kenaikan harga dari Steel Dynamics berlaku untuk semua pesanan yang diterima setelah jam operasional berakhir pada Kamis, 5 Juni. Pesanan yang dikonfirmasi sebelum tanggal tersebut akan tetap menggunakan harga lama, selama pengiriman dilakukan paling lambat 21 Juni.
Sumber: Three major US steelmakers raise rebar prices by $60/t
Policies
Alacero voices concerns about hike in Section 232 tariffs
Asosiasi Baja Amerika Latin (Alacero) telah menyatakan kekhawatirannya terhadap pengumuman pemerintah AS untuk menaikkan tarif impor baja menjadi 50 persen di bawah aturan Section 232, yang menurut Alacero merupakan keputusan yang semakin memperburuk prospek perdagangan baja internasional.
Langkah-langkah semacam ini dinilai jauh dari penyelesaian tantangan global yang berasal dari kelebihan kapasitas baja, utamanya disebabkan oleh Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Selain itu, kebijakan ini juga melemahkan rantai nilai regional yang telah dibangun selama puluhan tahun antara Amerika Latin dan Amerika Serikat, jelas Alacero.
Menurut Alacero, negara-negara Amerika Latin tidak menimbulkan ancaman bagi pasar AS. Beberapa negara di kawasan tersebut bahkan menerima lebih banyak baja dari Amerika Serikat dibandingkan dengan yang mereka ekspor ke negara tersebut, sehingga menjadikan kebijakan ini semakin tidak dapat dibenarkan. Faktanya, negara-negara seperti Meksiko dan Brasil memasok segmen-segmen penting dari permintaan industri AS yang tidak dapat dipenuhi secara lokal dalam jangka pendek.
Sumber: Alacero voices concerns about hike in Section 232 tariffs
Vietnam launches emissions trading for three key industries
Vietnam secara resmi telah meluncurkan fase uji coba dari perdagangan emisi gas rumah kaca (emissions trading system ETS), yang bertujuan mendorong pengurangan emisi CO2 di tiga sektor utama: baja, semen, dan pembangkit listrik tenaga termal. Reuters melaporkan hal ini dengan mengacu pada pernyataan pemerintah negara tersebut.
Menurut dekrit pemerintah, perusahaan-perusahaan di sektor ini harus membeli izin emisi karbon dioksida sesuai dengan intensitasnya yaitu jumlah emisi CO2 per satuan output. Pada fase pertama yang akan berlangsung hingga tahun 2029, program ini akan mencakup sekitar 50% dari total emisi nasional. Ke depan, program ini direncanakan akan diperluas ke sektor lain, termasuk transportasi barang dan properti komersial.
Perusahaan akan menerima alokasi izin emisi pertama mereka untuk periode 2025-2026 pada akhir tahun ini. Jika suatu perusahaan melebihi batas emisinya, maka perusahaan tersebut harus membeli kredit tambahan di pasar. Selain itu, perusahaan dapat mengimbangi hingga 30% emisi mereka dengan membeli kredit dari proyek-proyek rendah karbon, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Sumber: Vietnam launches emissions trading for three key industries
EU launches new tool to prevent trade diversion
Komisi Eropa telah mengumumkan peluncuran alat pengawasan baru untuk mencegah pengalihan perdagangan yang merugikan dan melindungi Uni Eropa dari lonjakan impor yang tiba-tiba dan mengganggu. Dengan menyediakan informasi berbasis fakta yang bersumber dari data kepabeanan, alat pengawasan ini akan memungkinkan komisi untuk dengan cepat mengidentifikasi lonjakan impor dan mengambil tindakan dini serta efektif guna melindungi pasar Uni Eropa dari dampak negatif.
Terdapat kekhawatiran yang beralasan mengenai potensi pengalihan perdagangan ke Uni Eropa, seiring dengan keputusan pemerintah AS untuk menaikkan tarif menjadi 50 persen dan menjelang berakhirnya masa berlaku safeguard Uni Eropa saat ini pada tahun 2026. Komisi menyatakan bahwa, dengan fokus pada periode mulai 1 Januari 2025, satuan tugas akan terus memantau impor dan indikator lainnya secara berkelanjutan, dengan hasil pemantauan yang akan dipublikasikan secara berkala melalui platform daring.