Weekly Update #23 2025 – Perkembangan Industri Baja
Sumber: SEAISI, GMK Center, Eurometal, Steel Orbis
Market
Steel prices in the first week of June 2025
Menurut harga yang diumumkan di pasar baja global, harga scrap mencapai $343 per ton, turun $4 dibandingkan harga minggu lalu, dan harga bijih besi sebesar $97 per ton, turun $2 dibandingkan harga minggu lalu.
Sementara itu, harga billet berada pada kisaran $430–455 per ton, sedangkan minggu lalu berada pada kisaran $420–455 per ton, dan harga rebar berada pada kisaran $505–565 per ton, sedangkan minggu lalu berada pada kisaran $505–575 per ton.
Harga HR coil stabil dari minggu lalu, berada di kisaran $445–450 per ton. Sedangkan harga wire rod dan CR coil 1mm mengalami penurunan dari minggu lalu, masing-masing sebesar $5 per ton menjadi berada di kisaran $560–570 per ton dan $520–530 per ton.
Sumber: Steel prices in the first week of June 2025 - Arab Iron and Steel Union
Square billet prices lost up to $10 per ton in May
Harga billet persegi di sebagian besar pasar regional pada bulan Mei cenderung stabil, dengan sedikit koreksi turun sekitar $10 per ton akibat lemahnya permintaan ekspor. Pada pertengahan bulan, beberapa pasar sempat mencatat kenaikan harga sebesar $5 per ton, namun pada akhir periode harga kembali ke level awal Mei.
Di pasar Laut Hitam (FOB Laut Hitam), harga billet persegi juga relatif stabil, dengan kisaran antara $433–437 per ton sepanjang Mei.
Kisaran harga ini menarik bagi pembeli dari Turki karena harga billet dari produsen dalam negeri jauh lebih mahal. Sebagai contoh, pabrik Kardemir menjual billet seharga $500–510 per ton. Sementara itu, penawaran billet dari Tiongkok ke Turki berada di kisaran $460–465 per ton (CFR Turki).
Sumber: Square billet prices lost up to $10 per ton in May
Vietnamese coil suffers after Mexico blocks coated arrivals
Pasar hot rolled coil Vietnam masih lesu, menurut Kallanish. Permintaan domestik dan ekspor yang lemah untuk baja lapis menjadi alasan utamanya.
Penawaran untuk HRC asal Tiongkok mulai muncul minggu ini. Penawaran ini ditujukan untuk produsen yang memproduksi baja lapis untuk ekspor, sehingga bea masuk anti-dumping sementara untuk HRC asal Tiongkok tidak berlaku dalam kasus ini.
Seorang pedagang Vietnam mendengar bahwa HRC asal Rizhao, Tiongkok, dengan ketebalan 2mm dan lebar 1.219mm ditawarkan seharga $480 per ton CFR, namun pemasok bersedia menerima penawaran di sekitar $475 per ton CFR. Sementara itu, HRC grade Q195 asal Tiongkok dengan ketebalan 3mm dan lebar 1.250mm ditawarkan pada $445 per ton CFR.
Sumber: Vietnamese coil suffers after Mexico blocks coated arrivals
Vietnam's Hoa Phat maintains monthly domestic HRC prices
Produsen Vietnam, Hoa Phat Dung Quat, mempertahankan harga domestik hot rolled coil untuk pengiriman Juli tanpa perubahan, menurut Kallanish.
Harga yang diumumkan pada 3 Juni untuk HRC grade SAE1006 atau SS400 non-skin passed adalah sekitar $511 per ton (CFR Vietnam selatan), belum termasuk PPN.
Dalam mata uang lokal, harga tersebut setara dengan VND13.390 per kg (CFR Vietnam selatan), yang tidak berubah dibandingkan bulan lalu. Nilai tukar yang digunakan adalah VND26.200 per dolar AS.
Harga untuk wilayah Vietnam utara dan tengah juga tidak berubah, tetap di VND13.360 per kg CFR. Penetapan harga ini didasarkan pada komposisi produk yang terdiri dari 40–50% strip ketebalan 2 mm dan sisanya ketebalan 2,3–3 mm.
Sumber: Vietnam's Hoa Phat maintains monthly domestic HRC prices
China’s steel prices to keep falling in June
Harga baja di Tiongkok kemungkinan besar akan terus menurun bulan ini, menurut prediksi kepala analis Mysteel, Wang Jianhua, dalam proyeksi bulanan terbarunya. Ia menyebutkan memburuknya fundamental pasar serta belum adanya kebijakan pemerintah yang dapat mendukung industri ini sebagai penyebab utama.
Sentimen yang lemah di kalangan pelaku pasar menyebabkan harga baja domestik menurun sepanjang Mei akibat tekanan dari kelebihan pasokan. Pada 30 Mei, Mysteel menilai harga baja nasional di Tiongkok berada di Yuan 3.387 per ton ($470,5 per ton) termasuk PPN 13%, turun 2,8% dibandingkan akhir April.
Sumber: China's steel prices to keep falling in June
Rising supply to weigh on China's HRC market in June
Setelah mengalami fluktuasi sepanjang Mei, di mana harga domestik hot rolled coil (HRC) sempat naik sebentar sebelum akhirnya turun ke level terendah dalam 13 bulan, laporan bulanan terbaru Mysteel menunjukkan bahwa harga kemungkinan akan terus turun pada bulan Juni, meskipun penurunan ini diperkirakan berlangsung lebih lambat. Faktor kekhawatiran kini mulai bergeser ke sisi pasokan yang terus meningkat.
Meskipun meredanya ketegangan dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat pada pertengahan Mei sempat meningkatkan sentimen di pasar baja Tiongkok, permintaan akhir dari pengguna baja yang melemah menjelang musim panas akhirnya menekan pasar HRC selama bulan lalu, menurut laporan tersebut.
Per 30 Mei, harga spot HRC grade Q235B ukuran 4,75 mm di Shanghai berdasarkan penilaian Mysteel tercatat sebesar Yuan 3.170 per ton (setara $441 per ton), termasuk PPN, yang menjadi harga terendah sejak akhir September 2024.
Sumber: Rising supply to weigh on China's HRC market in June
China's HRC export prices slip, sales slow
Harga ekspor Tiongkok untuk HRC SS400 dengan ketebalan 3mm dari pelabuhan Tianjin di Tiongkok Utara turun sebesar $7 per ton dibanding minggu sebelumnya per 30 Mei, menjadi $455 per ton FOB, menurut penilaian dari Mysteel.
Pasar ekspor HRC Tiongkok tetap lesu selama minggu lalu, karena permintaan luar negeri terhadap produk baja lembaran ini masih lemah dan banyak pembeli masih bersikap wait and see. Permintaan telah menurun tajam baru-baru ini, meskipun harga penawaran ekspor HRC lebih rendah, menurut keterangan seorang pejabat dari pabrik baja di Tiongkok Utara.
Selama minggu lalu, harga jual terendah untuk hot coil di pelabuhan Jingtang, Tiongkok Utara, turun menjadi sekitar $445 per ton FOB. Sementara itu, seorang produsen baja di Zhangjiagang, Tiongkok Timur, menurunkan harga penawaran ekspor HRC-nya sebesar $5 per ton dibanding minggu lalu menjadi $455 per ton FOB, menurut informasi yang diterima Mysteel.
Sumber: China's HRC export prices slip, sales slow
Russian billet export demand suffers amid rouble strength
Selain karena libur Idul Adha yang akan datang di negara-negara Muslim yang membuat aktivitas pasar melambat, permintaan yang lemah serta ekspektasi penurunan harga lebih lanjut, terutama di Tiongkok dan Asia Tenggara, membuat pembeli billet asal Rusia tetap berhati-hati, menurut pelaku pasar yang dikutip oleh Kallanish.
Penguatan mata uang rubel Rusia juga membuat pasar domestik lebih menarik bagi para pemasok, terutama selama musim puncak konstruksi. “Dengan nilai tukar rubel terhadap dolar di 79:1, tidak ada yang mau ekspor. Volume ekspor pun menurun,” komentar salah satu sumber pasar.
Sementara itu, sebuah pabrik baja di Izmir, Turki, dilaporkan telah memesan 50.000 ton billet asal Tiongkok dengan harga $450–452 per ton CFR.
Sumber: Russian billet export demand suffers amid rouble strength
European HRC prices flat to slightly lower amid bearish sentiment
Harga hot-rolled coil di Eropa sebagian besar stagnan setelah libur panjang, dengan sentimen pasar tetap lesu karena permintaan yang masih belum membaik, menurut sumber yang dikutip oleh Fastmarkets pada Senin, 2 Juni.
Pada hari Senin, pasar HRC di Eropa Utara terpantau sepi, setelah libur nasional di wilayah tersebut pada minggu yang berakhir Jumat, 30 Mei.
Penawaran HRC untuk pengiriman Juli dari pabrik terintegrasi di wilayah tersebut terdengar berada di kisaran €640-650 ($731-742) per ton EXW (delivered).
Sementara itu, estimasi harga yang dapat dinegosiasikan menurut pembeli dilaporkan berada di kisaran €600-630 per ton EXW pada hari Senin.
Sumber dari pihak produsen menyatakan bahwa batas bawah kisaran tersebut lebih merupakan “keinginan pembeli” daripada tingkat harga yang realistis.
Karena ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan harga, serta ekspektasi negatif dari pembeli, aktivitas perdagangan di kawasan tersebut sangat minim.
Sumber: European HRC prices flat to slightly lower amid bearish sentiment - EUROMETAL
Italian coil market stagnation persists
Pasar produk coil di Italia saat ini stagnan, dengan para pembeli memilih bersikap menunggu dan tidak terburu-buru melakukan pembelian. Mereka mengatakan kepada Kallanish bahwa mereka belum tertarik melakukan pembelian di pasar Eropa karena persediaan yang dimiliki saat ini masih cukup untuk operasi selama tiga minggu ke depan.
Kesenjangan antara harga hot rolled coil impor dan domestik, dalam beberapa kasus, telah melebihi €100 per ton ($113 per ton). Meskipun produsen rerolling masih memiliki beberapa pekerjaan, service centre melaporkan permintaan yang lesu. Secara keseluruhan, permintaan tetap rendah, yang menyebabkan tekanan signifikan terhadap harga dan margin keuntungan di pasar hilir. Harga produk baja lembaran (sheet) kembali turun di bawah ambang batas €700 per ton (delivered). Saat ini, hot rolled sheets dihargai pada kisaran €680-690 per ton (delivered), sementara produk pickled tetap di harga €700 per ton, yang menimbulkan kekhawatiran besar terhadap margin keuntungan.
Sumber: Italian coil market stagnation persists - EUROMETAL
Policies
Trump doubles US steel tariff to 50%
Presiden AS Donald Trump menggandakan tarif impor baja menjadi 50% dari sebelumnya 25%, menurut laporan Kallanish.
Trump mengumumkan hal ini pada hari Jumat saat menghadiri rapat umum di Pabrik Irving milik US Steel di West Mifflin, Pennsylvania. Dalam unggahan di media sosial setelahnya, ia merinci bahwa tarif 50% ini akan berlaku mulai hari Rabu.
Dalam kunjungannya ke Pabrik Irving, bagian dari Mon Valley Works, Trump merayakan janji investasi dari Nippon Steel Jepang. Ia mengatakan bahwa tarif baru ini akan membantu memastikan bahwa “kemitraan yang direncanakan” antara Nippon dan US Steel dapat berhasil.
Lebih luas, Trump menyatakan bahwa ia menggandakan tarif baja untuk membangun penghalang yang lebih kuat terhadap baja impor yang bersaing dengan baja domestik AS. Ia menjelaskan bahwa tarif 25% masih bisa “dilompati” oleh beberapa eksportir luar negeri. “Dengan 50%, mereka tidak akan bisa lagi melompati pagar itu,” tegas Trump.
Sumber: Trump doubles US steel tariff to 50%
India considers increasing protective duty on steel imports to 24%
Pemerintah India sedang mengevaluasi kemungkinan untuk menaikkan bea masuk tindakan pengamanan (safeguard duty) atas baja dari 12% menjadi 24%, di tengah kekhawatiran bahwa produsen Tiongkok tengah melakukan circumvention, demikian dilaporkan oleh The Times of India.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa pihaknya telah menerima keluhan mengenai upaya pelaku usaha asal Tiongkok yang mencoba mengurangi dampak dari safeguard dengan melakukan circumvention. Oleh karena itu, pemerintah sedang mempertimbangkan berbagai pilihan.
Dengan adanya tindakan pengamanan di pasar lain, khususnya di AS, terhadap produk Tiongkok, muncul kekhawatiran luas akan terjadinya pengalihan perdagangan. India dipandang sebagai salah satu pasar tujuan yang potensial bagi produk baja yang dijual dengan harga dumping atau disubsidi. Di sisi lain, pelaku usaha baja skala kecil di India justru mengeluhkan dampak negatif dari kebijakan safeguard ini karena harus menghadapi kenaikan biaya akibat naiknya harga dari produsen dalam negeri. Pemerintah akan berupaya mencari titik keseimbangan antara kedua kepentingan tersebut, kata sumber tersebut.
Sumber: India considers increasing protective duty on steel imports to 24%
India imposes ‘melt and pour’ norm to ensure use of only local steel in government-funded projects
Pemerintah India telah merevisi Kebijakan Besi & Baja Buatan Dalam Negeri 2025, dengan menekankan pada ketentuan ‘melt and pour’ untuk memastikan bahwa baja yang digunakan dalam proyek-proyek yang didanai pemerintah benar-benar diproduksi secara lokal, menurut pejabat pemerintah pada Senin, 2 Juni.
Ketentuan baru ini menetapkan bahwa baja yang diproduksi dalam negeri dan memenuhi syarat 'melt and pour' yakni pembuatan crude steel dari bahan baku dasar di dalam India wajib digunakan dalam semua proyek yang didanai oleh pemerintah.
Perubahan kebijakan ini bertujuan untuk memperketat regulasi dan mengutamakan produksi baja sepenuhnya dalam negeri dibandingkan baja impor dengan nilai tambah di India, kata para pejabat.
Sebelumnya, kebijakan hanya menetapkan persyaratan minimal penambahan nilai dalam negeri untuk baja yang akan dibeli. Namun, kebijakan yang direvisi ini membuat baja yang digunakan dalam proyek pemerintah hampir tidak bisa diproduksi di luar India.
“Persyaratan nilai tambah minimum masih memberikan celah bagi baja impor untuk diolah menjadi produk akhir di dalam negeri dan tetap bisa berpartisipasi dalam proyek pengadaan pemerintah. Dengan ketentuan ‘melt and pour’, peserta harus memproduksi baja kasar mulai dari bahan baku dasar di India,” jelas seorang analis dari lembaga pemeringkat India, ICRA.
Sumber: India imposes ‘melt and pour’ norm to ensure use of only local steel in government-funded projects
Investment
Turkey updates the system of state support for investments in the steel sector
Pada 31 Mei 2025, sebuah dekrit presiden baru mengenai dukungan negara terhadap investasi mulai berlaku di Turki. Dokumen ini memperbarui sistem insentif di negara tersebut, khususnya bagi sektor baja yang merupakan sektor strategis. Hal ini disampaikan dalam siaran pers dari Asosiasi Produsen Baja Turki (Turkish Steel Producers Association / TCUD).
Menurut aturan baru tersebut, investasi di industri baja akan didukung dalam lima bidang utama, dengan mempertimbangkan skala proyek, tingkat teknologi, letak geografis, dan karakteristik lingkungan.
Dukungan umum mencakup manfaat dasar seperti pembebasan PPN dan bea masuk. Skema ini berlaku untuk proyek modernisasi dan perluasan industri kecil dan menengah yang memenuhi ambang batas investasi minimum.
Sumber: Turkey updates the system of state support for investments in the steel sector