Weekly Update #22 2025 – Perkembangan Industri Baja
Sumber: SEAISI, GMK Center, Eurometal
Market
The global rebar market remained weak in May amid low demand
Sepanjang Mei 2025, pasar baja tulangan global tetap bergejolak. Sebagian besar wilayah mengalami lemahnya permintaan, perlambatan musiman di sektor konstruksi, serta tekanan terhadap harga. Hanya Tiongkok dan Turki yang mencatat sedikit kenaikan, namun secara keseluruhan pasar tetap lesu.
Turki
Pasar rebar Turki mencatat pertumbuhan terbatas di bulan Mei di tengah permintaan yang lemah dan tingginya biaya produksi. Harga naik sebesar 2,4% menjadi $550,6 per ton FOB per 30 Mei. Namun, laju kenaikan melambat secara signifikan pada paruh kedua bulan tersebut. Pada minggu terakhir Mei, kenaikan hanya 0,2%, dan total pasokan sejak awal tahun turun 2,2%.
Uni Eropa
Pasar rebar di Uni Eropa tertekan akibat lemahnya aktivitas di sektor konstruksi dan turunnya harga scrap, yang menyebabkan penurunan harga di sebagian besar wilayah. Penurunan paling signifikan terjadi di Italia, dengan harga turun 8% sepanjang Mei menjadi €550,6 per ton EXW per 30 Mei. Hal ini disebabkan oleh turunnya permintaan, terutama di sektor perumahan, serta ketatnya persaingan antar produsen yang kembali beroperasi penuh setelah penutupan pabrik pada April.
Amerika Serikat
Harga rebar di AS turun 1,9% pada Mei menjadi $765 per ton, mematahkan stabilitas harga yang berlangsung selama dua bulan sebelumnya. Meskipun harga masih 7,7% lebih tinggi dibanding awal tahun, pasar mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan akibat turunnya permintaan, fluktuasi harga scrap, kelebihan stok, serta ketidakpastian terkait kebijakan tarif.
Tiongkok
Pasar rebar Tiongkok menunjukkan pergerakan yang moderat sepanjang Mei. Setelah stagnan selama tiga bulan, harga naik tipis 0,2% menjadi $423,3 per ton FOT. Namun secara tahunan, harga masih 5,3% lebih rendah dibanding tahun lalu, mencerminkan kondisi pasar yang masih menantang.
Sumber: The global rebar market remained weak in May amid low demand
Indonesia's Dexin lowers billet, slab export prices
Salah satu produsen baja terkemuka di Indonesia telah mengumumkan penurunan harga ekspor untuk produk billet dan slab, menurut laporan Kallanish.
Dexin menurunkan harga ekspor untuk square billet 3sp ukuran 150mm sebesar $2 per ton, menjadi $428 per ton FOB pada 29 Mei. Pada tanggal 26 Mei, Dexin telah membuka penawaran ekspor untuk pengiriman billet bulan September di harga $435 per ton FOB. Namun sejak saat itu, pabrik tersebut telah menurunkan harga ekspor billet sebesar $2–3 per ton per hari.
Banyak pelaku industri menilai bahwa penurunan harga ini mengikuti tren penurunan pada Chinese steel futures. Selain itu, Dexin juga menurunkan harga ekspor slab untuk pengiriman bulan Agustus menjadi $437 per ton FOB, turun $3 per ton efektif per tanggal 28 Mei.
Sumber: Indonesia's Dexin lowers billet, slab export prices | SEAISI
US mills turn to Asian slab
Pabrik-pabrik baja di Amerika Serikat mulai beralih dari pemasok slab tradisional seperti Brasil, setelah melakukan pemesanan semi-finished asal Asia minggu lalu, hal ini menandai pergeseran dalam perdagangan slab global, menurut laporan dari pelaku pasar kepada Kallanish.
Pemasok slab asal Brasil telah menurunkan penawaran harga menjadi $490–505 per ton FOB, dan berhasil mengamankan pemesanan pada kisaran harga terendah. Namun, penawaran harga dari pembeli AS terlalu rendah bagi pemasok dari Amerika Latin, sehingga membuka peluang bagi penjual asal Asia.
“Indikasi pasar di Asia cukup konsisten, dengan penawaran slab berkisar $440–450 per ton FOB, meskipun harganya mungkin sedikit turun seiring turunnya harga billet menjadi $425 per ton FOB,” ujar salah satu pedagang. Berdasarkan informasi pasar, AS melakukan pembelian masing-masing 50.000 ton dari Dexin dan Formosa, dengan harga dasar $440 per ton FOB, dengan biaya tambahan yang membawa total harga ke kisaran $440–460 per ton FOB.
Sumber: US mills turn to Asian slab | SEAISI
Vietnam’s HRC market drifts lower
Pasar hot rolled coil di Vietnam masih menunjukkan kelemahan, menurut laporan Kallanish.
Dua produsen rerolling utama di Vietnam selatan dilaporkan telah memesan 30.000 ton HRC asal Jepang dengan spesifikasi ketebalan 2mm dan grade SAE 1006 pada harga $490–495 per ton CFR, meskipun penawaran awalnya adalah $500 per ton CFR.
Sumber perdagangan di Vietnam mengaku terkejut karena pabrik Jepang tersebut menjual HRC dengan harga yang lebih rendah dari perkiraan. Seorang pedagang di Hanoi menyampaikan bahwa dua produsen domestik telah memberi peringatan dan berencana mengambil tindakan terhadap masuknya produk impor murah yang dianggap merugikan (dumping).
Kallanish menilai harga HRC SAE dengan ketebalan 2–2,7mm di Vietnam berada pada kisaran $490–495 per ton CFR, turun $5 per ton dibandingkan minggu sebelumnya.
Sumber: Vietnam’s HRC market drifts lower | SEAISI
China’s HRC export prices remain stable on week
Per 23 Mei, harga ekspor hot-rolled coil (HRC) SS400 dengan ketebalan 3mm dari Tiongkok tetap stabil dibandingkan minggu sebelumnya, yaitu di $462 per ton FOB dari pelabuhan Tianjin, Tiongkok Utara, menurut penilaian Mysteel.
Meskipun produsen baja terbesar di Tiongkok memilih untuk mempertahankan harga penawaran ekspor HRC mereka minggu lalu, pembeli luar negeri tetap berhati-hati dan menunggu sinyal pasar yang lebih jelas, serta mencoba menekan harga flat product asal Tiongkok, menurut rangkuman pasar mingguan Mysteel.
Pada pertengahan minggu, pabrik-pabrik besar di Tiongkok Timur dan Utara mempertahankan penawaran ekspor HRC mereka di kisaran $460-465 per ton FOB. Namun, harga yang benar-benar dapat dinegosiasikan umumnya lebih rendah $2-5 per ton.
Sumber: China's HRC export prices remain stable on week | SEAISI
Early monsoons pressure Indian domestic coil prices
Harga hot rolled coil dan cold rolled coil domestik di India turun sebesar INR 250–500 per ton (sekitar $3–6 per ton) dibandingkan minggu sebelumnya, menurut sumber yang dikutip Kallanish. Penurunan ini dipengaruhi oleh datangnya musim hujan lebih awal di wilayah barat dan selatan India.
Ini merupakan pekan kedua berturut-turut harga coil domestik mengalami penurunan sepanjang Mei.
Sumber menyebutkan bahwa harga coil di pasar domestik India kemungkinan akan tetap tertekan dalam jangka pendek. Beberapa faktor penyebabnya adalah datangnya musim hujan lebih awal dari biasanya, lemahnya permintaan musiman, serta perkiraan bahwa pabrik-pabrik akan kembali beroperasi penuh mulai Juni setelah menyelesaikan perawatan tahunan.
Kondisi ini diperkirakan akan meningkatkan pasokan di tengah permintaan yang masih lemah, sehingga memberi tekanan lebih lanjut pada harga.
Sumber: Early monsoons pressure Indian domestic coil prices | SEAISI
Rebar prices slip in Saudi
Harga dan permintaan baja tulangan (rebar) mulai melemah di pasar sekunder Arab Saudi, yang berpotensi menjadi pertanda penurunan harga yang lebih luas untuk pengiriman bulan Juni. Musim Haji dan libur Idul Adha yang akan datang diperkirakan akan mengurangi jumlah hari kerja di bulan Juni, sehingga memicu kekhawatiran akan penurunan permintaan, menurut Kallanish.
Harga grosir untuk rebar dari pabrik acuan, yang diperdagangkan antar distributor, telah turun menjadi SAR 2.260 per ton ($602,6) EXW, turun dari kisaran SAR 2.270–2.280 per ton minggu lalu. Harga eceran untuk pengguna akhir juga mengalami sedikit penurunan, kini berada di kisaran SAR 2.290–2.300 per ton, mengalami penurunan sebesar SAR 10–20 per ton dibanding minggu sebelumnya.
Sumber: Rebar prices slip in Saudi | SEAISI
Slab prices in Europe fell by $10-20/t in May
Pasar regional Eropa mengalami dinamika harga slab yang bergerak ke berbagai arah. Dumping oleh Rusia, harga hot rolled coil (HRC), dan kebijakan tarif Amerika Serikat tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga.
Harga slab FOB Black Sea berada di kisaran $430-455 per ton sejak awal tahun. Dalam empat minggu sejak pertengahan Februari, harga naik sebesar $15 per ton. Kenaikan tahap kedua terjadi sejak pertengahan Maret, ketika harga naik lagi sebesar $10 per ton. Dinamika harga ini sepenuhnya sejalan dengan FOB Turki, artinya kenaikan harga slab didukung oleh kenaikan harga finished products.
Menurut SteelOrbis, penawaran terbaru untuk slab asal Tiongkok di Eropa berada di kisaran $510-515 per ton CFR, atau turun $10-15 per ton dibanding awal Mei. Sementara itu, harga slab dari Rusia dan Asia untuk produksi HRC berada di kisaran $480-485 per ton CFR, turun dari $500 per ton CFR pada awal Mei.
Sumber: Slab prices in Europe fell by $10-20/t in May — GMK Center
European HRC mills reduce offers, but buyers hold back
Harga hot-rolled coil Eropa sebagian besar tidak berubah pada hari Rabu, 28 Mei, dengan aktivitas perdagangan yang masih lesu, menurut sumber yang dikutip oleh Fastmarkets.
Pemasok utama Eropa menurunkan penawaran mereka menjadi sekitar €650 ($686,71) per ton EXW dari sebelumnya €700 per tonne EXW. Pabrik-pabrik tier 1 di Eropa Utara menawarkan coil untuk pengiriman bulan Juli pada kisaran €640-650 per ton EXW.
HRC asal Italia ditawarkan ke Jerman pada harga €640-650 per ton delivered.
Sementara itu, transaksi yang terdengar terjadi pada harga €620-640 per ton EXW di Jerman dan wilayah Benelux, dengan estimasi nilai yang dapat diperdagangkan dari pembeli berada pada kisaran €620-630 per ton EXW.
Sumber: European HRC mills reduce offers, but buyers hold back - EUROMETAL
Steel rebar prices in Northern Europe follow downtrend seen in south
Harga baja rebar di Eropa Utara pada minggu ini mengikuti tren penurunan yang sebelumnya terlihat di bagian selatan kawasan tersebut, menurut laporan Fastmarkets pada Rabu, 28 Mei.
Penilaian harga Fastmarkets untuk rebar domestik di Eropa Utara, berada di kisaran €635-670 (setara €713-752) per ton pada 28 Mei, turun dari €655-680 per ton pada 21 Mei.
Di Jerman, baik produk domestik maupun produk dari Polandia tersedia dalam kisaran €635-645 per ton (delivered), dengan permintaan di negara tersebut digambarkan cukup stabil, berbeda dengan wilayah lain di Eropa Utara yang cenderung lesu.
Di Austria, rebar lokal tersedia pada harga €640 per ton (delivered), sementara penawaran dari Italia berada di €635 per ton (delivered).
Harga tertinggi terdengar di Belanda, yakni €670 per ton (delivered), turun €10 per ton dibandingkan minggu sebelumnya.
Di Spanyol, harga rebar turun sedikit minggu ini setelah beberapa minggu stabil. Level harga yang dapat dinegosiasikan turun menjadi €605 per ton (delivered), dibandingkan €610 per ton yang terdengar sebelumnya di bulan Mei, sementara penawaran berada pada €620 per ton (delivered).
Sumber: Steel rebar prices in Northern Europe follow downtrend seen in south - EUROMETAL
Turkish scrap softens as mills resist
Pabrik baja di Turki masih enggan menerima tawaran harga dari pemasok deep sea scrap, di tengah penjualan baja yang lesu, menurut Kallanish.
Satu transaksi tercatat pada Selasa untuk scrap asal Jerman, yakni 13.000 ton HMS 1&2 80:20 pada harga $343 per ton CFR Türkiye, serta 7.000 ton shredded dan 6.000 ton bonus grade pada $363 per ton CFR. Pemasok awalnya menawarkan di $352 per ton CFR, namun karena minimnya minat, harga diturunkan menjadi $348 per ton sebelum akhirnya sepakat di $343 per ton.
Dengan mempertimbangkan premi harga khas yang biasanya dibayar pabrik Turki untuk scrap asal Jerman, kesepakatan ini mengindikasikan harga ekuivalen HMS 1&2 80:20 dari pemasok Eropa lainnya kini berada di kisaran $340–341 per ton CFR. Ini menjadi tanda jelas melemahnya harga scrap, sejalan dengan minat beli yang rendah dan tekanan terhadap harga penawaran.
Sumber: Turkish scrap softens as mills resist | SEAISI
Policies
OECD says China steel subsidies ‘distort’ global market
Subsidi yang diberikan Tiongkok kepada produsen baja dalam negerinya “mendistorsi” pasar global dan menghambat investasi dekarbonisasi di industri tersebut, menurut laporan yang diterbitkan hari ini oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).
Tiongkok adalah produsen baja terbesar di dunia, dengan produksi lebih dari satu miliar ton pada tahun 2024, dan penurunan permintaan domestik telah memaksa para produsen untuk mencari pasar luar negeri.
OECD menyatakan bahwa pasar baja global telah “terdistorsi oleh kekuatan non-pasar, dimana produsen yang tidak menerima subsidi tidak dapat bersaing secara setara.”
“Tingkat subsidi baja Tiongkok (sebagai persentase dari pendapatan perusahaan) lima kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara mitra lainnya,” tambah laporan itu, sambil menyoroti bahwa ekspor baja Tiongkok melonjak lebih dari dua kali lipat sejak tahun 2020.
Ekspor baja Tiongkok mencapai rekor tertinggi sebesar 118 juta ton pada tahun 2024, sementara impor justru anjlok hampir 80% menjadi hanya 8,7 juta ton, menurut data OECD.
Sumber: OECD says China steel subsidies ‘distort’ global market | SEAISI
Brazil renews and expands safeguard measures on steel imports
Pemerintah Brasil telah memperbarui kebijakan safeguard terhadap impor baja yang diterapkan tahun lalu. Hal ini tercantum dalam laporan dari the Ministry of Development, Industry, Trade and Services (MDIC).
Menurut keputusan badan perdagangan luar negeri negara tersebut, Gecex/Camex, tarif sebesar 25 persen untuk 19 jenis produk baja tetap diberlakukan, dan cakupan tarif ini diperluas dengan menambahkan 4 jenis produk lagi, sehingga total menjadi 23. Penambahan ini disebabkan oleh peningkatan signifikan dalam impor produk-produk tersebut selama setahun terakhir, yang menunjukkan bahwa produk-produk ini digunakan sebagai pengganti produk yang sebelumnya telah dikenai tarif. Langkah-langkah ini akan berlaku selama 12 bulan.
Seperti dalam keputusan tahun lalu, sistem kuota tetap dipertahankan untuk volume impor tertentu yang dapat masuk ke negara tersebut dengan tarif awal berdasarkan sistem klasifikasi NCM sebesar 9% hingga 16%. Namun, impor yang dilakukan berdasarkan perjanjian dagang atau skema khusus dikecualikan dari perhitungan ini.
Sumber: Brazil renews and expands safeguard measures on steel imports | SEAISI