Weekly Update #13 2025 – Perkembangan Industri Baja
Sumber: AISU Steel, SEAISI, GMK Center
Market
Steel prices in the fourth week of March 2025
Menurut harga yang diumumkan di pasar baja global, harga scrap mencapai $381per ton, naik $1 dibandingkan harga minggu lalu, dan harga bijih besi sebesar $100 per ton, turun $4 dibandingkan harga minggu lalu.
Sementara itu, harga billet berada pada kisaran $445–475 per ton, sedangkan minggu lalu berada pada kisaran $435–465 per ton, dan harga rebar berada di rentang $545–600 per ton, sedangkan minggu lalu berada di rentang $530–585 per ton.
Harga wire rod dan HR coil mengalami kenaikan dibandingkan minggu lalu, masing-masing sebesar $8 per ton dan $13 per ton menjadi berkisar antara $585–600 per ton dan $475–485 per ton. Sedangkan harga CR coil 1mm tetap stabil dari minggu lalu di kisaran $550-560 per ton.
Sumber: Steel prices in the fourth week of March 2025 - Arab Iron and Steel Union
HRC prices face weak demand in mid-March
Harga hot-rolled coil (HRC) di Tiongkok naik sebesar $5 per ton dari 14 Maret hingga 21 Maret, menjadi $480 per ton FOB, menurut Kallanish. Sejak awal bulan, kenaikan total mencapai $10 per ton. Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya permintaan domestik serta membaiknya kondisi ekspor.
Pada periode Januari–Februari, pabrik metalurgi di Tiongkok meningkatkan pengiriman ke pasar luar negeri sebesar 6,7%, mencapai 16,97 juta ton. Selama periode yang sama, produksi industri di Tiongkok tumbuh 5,9%, termasuk sektor otomotif yang naik 12%, melebihi ekspektasi awal para analis. Secara keseluruhan, pertumbuhan terjadi di 36 dari 41 sektor manufaktur.
Sementara itu, harga HRC di India mengalami kenaikan sebesar $72,5 per ton, menjadi $567,5 per ton FOB. Pada paruh pertama Maret, harga masih berada di $495 per ton FOB. Permintaan baja lembaran di India didorong oleh kinerja kuat industri otomotif. Penjualan mobil baru pada Januari meningkat sebesar 1,6% dibanding tahun sebelumnya, mencapai 3,993 juta unit, sementara pada Februari naik 1,9% menjadi 3,78 juta unit.
Harga hot-rolled coil di AS dari 14 hingga 21 Maret tetap stabil di level $975 per ton EXW. Sejak awal bulan, harga telah naik sebesar $125 per ton. Pengenaan bea masuk 25% untuk semua produk logam ke AS, yang berlaku sejak 4 Maret, memungkinkan produsen lokal menaikkan harga tanpa khawatir menghadapi persaingan dari impor. Namun, untuk saat ini, potensi kenaikan harga sudah mencapai batasnya.
Di Eropa Selatan, harga HRC turun €5 per ton, menjadi €540 per ton CIF dari 14 hingga 21 Maret. Pada paruh pertama Maret, harga stabil di €545 per ton CIF. Penurunan harga ini disebabkan oleh tingginya stok di kalangan konsumen. Salah satu re-roller mengatakan kepada Kallanish bahwa permintaan saat ini tidak terlalu tinggi, dan stok yang ada cukup untuk lima bulan produksi.
Selain itu, importir juga berkontribusi pada penurunan harga. Penawaran HRC dari Indonesia dan Malaysia berada di kisaran €530-550 per ton CFR Italia, dengan penawaran terendah dari Indonesia sebesar €510 per ton CFR Italia.
Sumber: HRC prices face weak demand in mid-March — News — GMK Center
Vietnamese HRC inches up as demand remains low
Harga hot-rolled coil di Vietnam mengalami kenaikan tipis minggu lalu, tetapi permintaan di pasar masih lemah, menurut laporan Kallanish.
"Pasar saat ini sangat sepi," kata seorang pedagang di Vietnam Selatan pada hari Jumat.
Ia juga tidak mendengar adanya transaksi impor.
Seorang re-roller menambahkan bahwa permintaan masih rendah, baik di pasar domestik maupun ekspor untuk baja lapis. Namun, pasar domestik menunjukkan sedikit perbaikan dibanding ekspor.
Sementara itu, Formosa Ha Tinh Steel (FHS) masih mengumpulkan pesanan untuk penjualan HRC domestik terbaru mereka. Namun, pabrik ini terpaksa memberikan diskon sekitar $8 per ton agar dapat menyelesaikan transaksi dengan pembeli dalam negeri, menurut seorang pedagang di Hanoi.
Sebelumnya, pada 11 Maret, FHS mengumumkan kenaikan harga yang cukup besar, sekitar $30 per ton, untuk pengiriman April/Mei. Untuk pemesanan 20.000 ton atau lebih, harga HRC non-skin passed ditetapkan pada VND 13.364 per kg ($524 per ton) CFR Vietnam Selatan. Sementara itu, untuk pemesanan 2.000-5.000 ton, harga naik menjadi sekitar $533 per ton.
Sumber: Vietnamese HRC inches up as demand remains low | SEAISI
Indian rebar market remains buoyant
Pasar rebar di India tetap kuat seminggu setelah usulan bea masuk pengaman (safeguard duty), dengan pembeli melakukan pemesanan dalam jumlah besar untuk mengantisipasi kenaikan harga lebih lanjut menjelang tahun fiskal baru pada April.
Menurut Kallanish, harga rebar primer (12-32mm, IS 1786 Fe 550D) berada di kisaran INR 56.000-56.500 per ton ($656-662 per ton) ex-Mumbai. Sementara itu, rebar sekunder (12-25mm, IS 1786 Fe 500D) diperdagangkan di kisaran INR 46.500-47.000 per ton ex-Raipur.
Meskipun permintaan tetap tinggi, pasokan masih terbatas akibat pengurangan produksi oleh produsen utama selama Januari-Februari, menurut laporan pelaku pasar.
Sumber: Indian rebar market remains buoyant | SEAISI
Policies
EU tightens steel import rules in bid to protect sector
Uni Eropa mengambil langkah untuk membatasi jumlah baja yang dapat diimpor ke blok tersebut tanpa tarif sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk melindungi sektor baja dari lonjakan impor.
Komisi Eropa, sebagai badan eksekutif Uni Eropa, mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan mengurangi tingkat liberalisasi dari 1% menjadi 0,1%. Selain itu, Komisi juga akan menghentikan kebijakan yang memungkinkan negara-negara untuk memindahkan kuota impor yang tidak terpakai ke kuartal berikutnya untuk kategori dengan tekanan impor tinggi.
Langkah ini merupakan bagian dari rencana aksi yang lebih luas untuk sektor baja yang dipresentasikan minggu lalu oleh Komisi Eropa. Komisaris Industri Uni Eropa, Stephane Sejourne, mengatakan bahwa blok tersebut berencana untuk mengurangi impor baja sebesar 15% lebih lanjut mulai April.
Industri baja Uni Eropa telah meminta penguatan tindakan pengamanan (safeguard) yang lebih ketat akibat tekanan dari kelebihan kapasitas global dan lonjakan ekspor dari Tiongkok. Tindakan pengamanan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019 untuk melindungi industri setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif 25% untuk baja, yang berisiko mengalihkan lonjakan ekspor baja ke pasar Eropa, di tengah masalah kelebihan produksi global.
Sumber: EU tightens steel import rules in bid to protect sector | SEAISI
Technology & Environment
EC approves €5 billion in state aid to Germany for decarbonization of Industry
Komisi Eropa telah menyetujui program senilai €5 miliar untuk Jerman yang akan membantu perusahaan yang tunduk pada EU Emissions Trading Scheme (ETS) dalam mendekarbonisasi proses produksi mereka. Hal ini dinyatakan dalam laporan resmi lembaga tersebut.
Sebagaimana disebutkan, program ini mendukung target energi dan iklim Jerman, serta memperkuat kemakmuran berkelanjutan dan daya saing Uni Eropa.
Inisiatif ini bertujuan membantu industri Jerman mengurangi emisi CO2 melalui teknologi seperti elektrifikasi, hidrogen, carbon capture and storage (CCS), serta peningkatan efisiensi energi.
Sumber: EC approves €5 billion in state aid to Germany for decarbonization of industry
Investment
Australia to support new technologies for green steel industry
Pemerintah Australia mengumumkan alokasi dana sebesar A$750 juta untuk mendukung pengembangan teknologi baru di sektor baja, menurut siaran pers resmi.
Investasi ini bertujuan untuk membantu produsen logam Australia tetap kompetitif di pasar global sekaligus mengurangi emisi.
Australia sudah dikenal sebagai produsen alumina, aluminium, besi, dan baja. Pendanaan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah ekspor logam berkualitas tinggi dari Australia, yang saat ini bernilai lebih dari A$150 miliar per tahun.
Dana ini merupakan bagian dari A$1,7 miliar Future Made in Australia Innovation Fund, yang diumumkan dalam anggaran 2024/2025 (berakhir Juni 2025).
Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan teknologi terbaru, serta mendukung proyek percontohan dan demonstrasi yang bertujuan mengurangi emisi, meningkatkan produktivitas, dan memodernisasi peralatan.
Sumber: Australia to support new technologies for green steel industry