• The Indonesian Iron & steel
    Industry Association
Member Area
  • Home
  • About
    • Visi & Misi
    • Sejarah
    • Organisasi
    • Program Utama
  • Member
  • Information
    • Berita
    • Presentasi
    • Publikasi
  • Event
    • Acara Mendatang
    • Acara Terdahulu
  • Advertising
  • Contact
  • Katalog Baja
  • Home
  • Berita
  • Weekly Update #20 2025 – Perkembangan Industri Baja
News Update 16 May 2025

Weekly Update #20 2025 – Perkembangan Industri Baja

Weekly Update #20 2025 – Perkembangan Industri Baja
Sumber: AISU Steel, SEAISI, GMK Center, Eurometal

Market

Steel prices in the second week of May 2025

Menurut harga yang diumumkan di pasar baja global, harga scrap mencapai $340 per ton, naik $10 dibandingkan harga minggu lalu, dan harga bijih besi sebesar $98 per ton, tidak berubah dari harga minggu lalu.
Sementara itu, harga billet berada pada kisaran $420–450 per ton, sedangkan minggu lalu berada pada kisaran $420–450 per ton, dan harga rebar berada pada kisaran $505–560 per ton, sedangkan minggu lalu berada pada kisaran $510–550 per ton.
Harga wire rod mengalami kenaikan sebesar $5 per ton dibanding menjadi sekitar $555–565 per ton. Sedangkan harga HR coil dan CR coil 1mm tetap stabil dari minggu lalu masing-masing di kisaran $445–455 per ton dan $525–535 per ton.

Sumber: Steel prices in the second week of May 2025

Buyers bid below falling Chinese billet export prices

Pasar billet di kawasan ASEAN relatif stabil, namun mengalami penurunan di Tiongkok pada minggu lalu, menurut Kallanish.
Di Manila, penawaran untuk billet 5sp ukuran 150mm baik dari Tiongkok maupun ASEAN untuk pengiriman Juni/Juli tetap stabil di kisaran $448-450 per ton CFR, tidak berubah dari minggu sebelumnya. Namun, sebagian besar pembeli berusaha mendapatkan harga di bawah level tersebut. "Saya dengar ada minat beli di harga maksimal $445 per ton CFR," ujar seorang pedagang dari Singapura.
Meski begitu, menurut sumber perdagangan lokal, telah terjadi transaksi untuk kurang dari 10.000 ton billet 5sp ukuran 130mm untuk pengiriman Juli, dengan harga di kisaran $445-$450 per ton CFR Manila.
Sementara itu, menurut sumber di Manila, ada laporan transaksi billet Rusia 5sp ukuran 125mm yang mengandung vanadium di Taiwan minggu lalu, dengan harga $465 per ton CFR. Harga tersebut setara dengan sekitar $450 per ton CFR jika dikirim ke Filipina. Namun, Kallanish belum dapat mengonfirmasi transaksi ini saat laporan dipublikasikan.

Sumber: Buyers bid below falling Chinese billet export prices | SEAISI

China's HRC export prices hold steady after holiday

Pada periode 6–9 Mei, pasar ekspor hot-rolled coil (HRC) Tiongkok mulai kembali beraktivitas secara perlahan setelah libur Hari Buruh yang berakhir pada 5 Mei. Namun, sebagian besar pelaku pasar masih bersikap hati-hati dan menunda transaksi sambil menunggu sinyal yang lebih jelas mengenai arah pasar ekspor baja lembaran, menurut laporan mingguan Mysteel.
Per 9 Mei, harga ekspor HRC SS400 tebal 3mm dari pelabuhan Tianjin, Tiongkok Utara, tetap stabil di $462 per ton FOB, tidak berubah dibandingkan harga pada 30 April, hari kerja terakhir sebelum libur.
Di Uni Emirat Arab, penawaran HRC dari Tiongkok turun $5 per ton dibandingkan sebelum libur menjadi $480–490 per ton CFR. Penawaran dari India juga turun, dari $530–535 menjadi $520–530 per ton CFR. Namun, tidak terdengar adanya transaksi besar di pasar ini karena pembeli masih memilih menunggu penurunan harga lebih lanjut, menurut pedagang baja setempat.
Sementara itu, untuk pasar Arab Saudi, penawaran HRC Tiongkok ukuran 1,2mm turun menjadi $515–520 per ton CFR dari sebelumnya $520–530. Mysteel tidak menerima informasi adanya transaksi yang terjadi di pasar ini.

Sumber: China's HRC export prices hold steady after holiday | SEAISI

China Steel cuts domestic prices amid low demand

China Steel Corp (中鋼), produsen baja terbesar di Taiwan, kemarin mengumumkan pemotongan harga besar-besaran sebesar NT$600 per ton untuk pengiriman domestik bulan depan. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap prospek permintaan pelanggan yang cenderung konservatif di tengah ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing.
Langkah perusahaan yang berbasis di Kaohsiung ini dilakukan setelah apresiasi tajam dolar Taiwan terhadap dolar AS menimbulkan risiko terhadap momentum pertumbuhan ekspor nasional, meskipun perekonomian negara tersebut menunjukkan ketahanan dengan proyeksi pertumbuhan tahunan sebesar 2,9 persen tahun ini seperti yang diperkirakan oleh IMF, kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.
“Pelanggan saat ini bersikap wait-and-see, karena industri pengolahan hilir terkena dampak dari apresiasi tajam dolar Taiwan belakangan ini,” kata China Steel. “Untuk membantu pelanggan industri baja hilir menjaga daya saing dalam mendapatkan pesanan baru, perusahaan memutuskan untuk memangkas harga secara besar-besaran untuk pengiriman bulan Juni.”

Sumber: China Steel cuts domestic prices amid low demand | SEAISI

Baosteel maintains current flat steel prices for June sales

Produsen baja terkemuka di Tiongkok, Baosteel, mempertahankan harga flat products untuk penjualan domestik pada bulan Juni, menurut laporan Kallanish.
Ini merupakan bulan ketiga berturut-turut Baosteel menerapkan strategi harga tetap, yang mencerminkan sikap hati-hati terhadap prospek pasar dalam waktu dekat. Satu-satunya kenaikan harga tahun ini terjadi pada bulan Februari untuk penjualan bulan Maret. Perusahaan menaikkan harga sebagian besar jenis flat products sebesar 100 yuan per ton (setara $14 per ton) dalam rangka menyambut musim puncak permintaan.
Produsen baja besar lainnya di Tiongkok, Taiwan, dan Jepang dijadwalkan akan segera mengumumkan harga flat products mereka, dan langkah Baosteel ini diperkirakan akan mempengaruhi pasar.

Sumber: Baosteel maintains current flat steel prices for June sales

Indian rebar prices fell by $8/t in early May

Penawaran untuk rebar di India turun dari $689 per ton menjadi $681 per ton EXW Mumbai untuk periode 2 hingga 9 Mei, menurut Kallanish. Pasar sedang mengalami penyesuaian setelah pemerintah memberlakukan tarif impor sebesar 12% untuk baja gulungan.
Ketika kebijakan ini masih dalam tahap pembahasan, perusahaan konstruksi sempat aktif membeli rebar dari stok yang tersedia. Mereka khawatir harga akan melonjak tajam setelah tarif diberlakukan. Saat ini, stok tersebut memungkinkan mereka untuk menunda pembelian baru.
Perlu dicatat bahwa sejumlah produsen besar seperti Tata Steel, SAIL, dan JSW Steel menghentikan operasi pabrik rolling mereka untuk perbaikan pada akhir April. Hal ini mengurangi pasokan rebar ke pasar. Namun demikian, harga tetap mengalami penurunan. Di sisi lain, permintaan terhadap produk baja di India tetap tinggi berkat dukungan pemerintah. Secara khusus, sejak 1 April, India telah memberlakukan kebijakan baru untuk produk baja, setelah mendapat persetujuan dari pemerintah.

Sumber: Indian rebar prices fell by $8/t in early May

UAE rebar sales rise as market stabilises

Penjualan rebar di Uni Emirat Arab mulai mengalami peningkatan, terutama di segmen ritel, dengan harga yang berhenti menurun dan tetap stabil dari minggu sebelumnya. Sentimen pasar telah membaik dan para pembeli mulai menyesuaikan diri dengan harga saat ini, menurut Kallanish.
Pabrik lokal berhasil menyelesaikan penjualan untuk pengiriman bulan Mei, dengan sebagian besar mencapai volume target mereka.
Harga rebar di pasar ritel tetap stabil dibandingkan minggu lalu. Rebar dari pabrik acuan diperdagangkan dengan harga AED 2.420–2.440 per ton ($659–664) dengan pengiriman dan dengan syarat pembayaran kredit, sementara produk dari pabrik sekunder diperdagangkan di kisaran AED 2.280–2.300 per ton dengan ketentuan yang sama. Di kalangan pedagang, transaksi produk dari pabrik acuan diperdagangkan sekitar AED 2.375 per ton EXW secara tunai.

Sumber: UAE rebar sales rise as market stabilises

EU HRC market looks towards bearish downturn

Harga hot-rolled coil di Eropa tetap sebagian besar tidak berubah pada 13 Mei, para pelaku pasar melaporkan kondisi yang lebih sepi akibat lemahnya permintaan, ketidakpastian, dan ekspektasi harga yang cenderung menurun.
“Pabrik ingin menaikkan harga, tapi tidak bisa. Meskipun stok pelanggan saat ini rendah, mereka masih bisa membeli di pasar dalam waktu singkat,” kata seorang narasumber dari pusat layanan baja di Jerman. Ia juga menyebutkan bahwa karena pola pembelian pelanggan saat ini bersifat jangka pendek, kontrak untuk paruh kedua tahun ini masih belum jelas, bahkan untuk bulan Juli pun masih terlalu dini untuk dibicarakan.
Mengenai baja yang diperhitungkan emisi karbonnya, sumber tersebut mengatakan, “Tidak ada yang mau membayar ekstra untuk itu. Sulit meminta tambahan biaya sebesar EUR200 per metrik ton untuk sertifikat karbon, sementara untuk harga dasar bajanya saja kami masih berdebat soal selisih EUR5 per ton. Persaingan antara pabrik dan pusat layanan terlalu ketat.”
Seorang narasumber dari distributor menyebutkan kondisi pasar spot yang sepi, dan mengatakan bahwa “penawaran menghilang, dan pembeli mundur. Penjualan kami hanya 20% dibandingkan tahun lalu. Tidak ada pembicaraan soal harga, hanya soal kuantitas.”

Sumber: EU HRC market looks towards bearish downturn

Nucor cuts hot rolled coil prices for the second time in May

Perusahaan baja Amerika, Nucor, telah mengumumkan penurunan harga spot mingguan (CSP) untuk hot rolled coil (HRC). Penawaran untuk periode 12–18 Mei 2025 turun sebesar 1,1% atau $10 per short ton menjadi $900 per short ton untuk semua fasilitas produksi, kecuali California Steel Industries (CSI), di mana harganya adalah $960 per ton (-1%).
Ini merupakan penurunan harga mingguan kedua berturut-turut, dan yang ketiga sejak awal tahun. Dalam 6 bulan terakhir, ini juga merupakan kali kedua Nucor menyesuaikan harga dengan penurunan dua digit.
Harga tertinggi sejak awal tahun tercatat pada 24 Maret, sebesar $935 per ton ($995 per ton untuk CSI), dan bertahan hingga 13 April. Meskipun terjadi stagnasi pada bulan Mei, penawaran HRC dari Nucor tetap $150 per ton lebih tinggi dibandingkan awal Januari.
Waktu tunggu untuk pesanan diperkirakan antara 3–5 minggu.
Menurut SMU, per 6 Mei 2025, harga HRC di AS berada di kisaran $820–930 per ton. Waktu pengiriman di pasar secara umum diperkirakan antara 3 hingga 6 minggu.

Sumber: Nucor cuts hot rolled coil prices for the second time in May

US scrap settles lower in May trading

Perdagangan scrap baja di AS untuk bulan Mei, yang diselesaikan minggu lalu, terdampak oleh lemahnya permintaan dari pabrik baja dan meningkatnya persaingan dari impor baja yang kompetitif, sehingga harga turun di bawah ekspektasi pasar untuk beberapa jenis scrap.
Dibandingkan dengan harga bulan April, harga busheling turun sebesar $30 per gross ton di sebagian besar wilayah dan turun $40 per gross ton di Texas. Produk cut grades mengalami penurunan sekitar $40 per gross ton, sementara shredded scrap turun rata-rata $40 per gross ton, bahkan hingga $50 per gross ton di Detroit. Koreksi tajam di Detroit disebabkan oleh harga shredded scrap yang sebelumnya dinilai terlalu tinggi di wilayah tersebut.
Masalah utama saat ini adalah kelebihan pasokan. Pasokan scrap meningkat secara signifikan, sementara pabrik baja AS telah mengurangi program pembelian scrap mereka, dengan beberapa laporan menyebutkan bahwa pengurangan pembelian ini mencapai hingga 50%.

Sumber: US scrap settles lower in May trading | SEAISI

Policies

Additional CBAM costs will complicate steel trading from 2026

Industri baja Eropa dinilai masih belum sepenuhnya siap menghadapi penerapan bertahap Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM). Biaya tambahan dari mekanisme ini dapat menimbulkan kesulitan dalam perdagangan baja mulai tahun 2026. Hal ini dibahas dalam pameran Made in Steel di Italia, menurut laporan Fastmarkets
Mekanisme ini akan mulai diberlakukan secara penuh pada 1 Januari 2026, namun dampak fiskalnya baru akan terasa pada Mei 2027. Menurut Alexander Julius, Presiden Asosiasi Distributor Baja Eropa Eurometal (European Steel Distributors Association Eurometal), Uni Eropa menunda penerapan CBAM hingga Mei 2027 karena platform elektronik untuk perdagangan sertifikat belum siap.
Harga sertifikat CBAM nantinya akan dikaitkan dengan harga karbon dalam skema EU ETS (Emissions Trading System). Para pelaku usaha akan membeli sertifikat melalui platform elektronik dan dapat menjual kembali sertifikat yang tidak terpakai. Untuk mengimpor baja ke Uni Eropa, perusahaan importir (declarant) harus terdaftar dalam platform tersebut. Pada tahap awal, deklarasi emisi yang wajib dilaporkan mencakup Scope 1 dan 2, dan secara bertahap akan diperluas hingga mencakup Scope 3.

Sumber: Additional CBAM costs will complicate steel trading from 2026 | SEAISI

Back
Archive
Archive
  • Show All
  • 2024
  • 2023
  • 2022
  • 2021
  • 2020
  • 2025
Category
  • Market
  • Environment
  • Policies
  • Technology
  • Investment
  • IBF Event
  • Event
background-img
Membership Only
Halaman ini hanya dapat diakses oleh anggota. Silakan hubungi admin untuk mendapatkan akses atau login untuk membaca selengkapnya.

Sudah menjadi member ? Masuk :{link} disini

The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA)

The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) adalah organisasi industri besi dan baja yang berupakan peleburan dari beberapa asosiasi besi dan baja dari hulu ke hilir dan setelah diresmikan pada tahun 2009.

Member Of
Quick Links
  • Sejarah IISIA
  • Sponsor
  • Acara Mendatang
  • Berita
  • Anggota
  • Kontak
  • Katalog Baja
  • Monitoring Ex-Im
Our Partners
  • SEASI
  • KADIN Indonesia
  • IPERINDO
  • REI
  • GAPEKSINDO
  • INKINDO
  • ASPEKNAS
IISIA News
Our Office
  • Gedung Krakatau Steel Lt 9 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 54 Jakarta Selatan 12950
  • 0811-8806-3300 (Whatsapp)
  • info@iisia.or.id, ironsteel.iisia@yahoo.co.id
2008 - 2025, All Rights Reserved.