Weekly Update #12 2025 – Perkembangan Industri Baja
Sumber: AISU Steel, SEAISI, GMK Center, Eurometal
Market
Steel prices in the third week of March 2025
Menurut harga yang diumumkan di pasar baja global, harga scrap mencapai $380 per ton, naik $8 dibandingkan harga minggu lalu, dan harga bijih besi sebesar $104 per ton, naik $4 dibandingkan harga minggu lalu.
Sementara itu, harga billet berada pada kisaran $435-465 per ton, sedangkan minggu lalu berada pada kisaran $435-465 per ton, dan harga rebar berada di kisaran $530-585 per ton, sedangkan minggu lalu berada di kisaran $520-575 per ton.
Harga wire rod mengalami kenaikan sebesar $10 per ton menjadi sekitar $580-590 per ton. Sedangkan harga HR coil mengalami penurunan sebesar $8 per ton menjadi berkisar antara $465-470 per ton. Harga CR coil 1mm tetap stabil dari minggu lalu di rentang $550-560 per ton.
Sumber: Steel prices in the third week of March 2025 - Arab Iron and Steel Union
ASEAN, Chinese billet prices strengthen
Pasar impor ASEAN dan ekspor Tiongkok mengalami kenaikan harga, seperti yang dicatat oleh Kallanish, karena meningkatnya permintaan luar negeri untuk billet ASEAN minggu lalu di tengah naiknya harga scrap dan baja di pasar lainnya.
Dexin Steel Indonesia secara stabil menaikkan harga ekspor billet 3sp 150mm untuk pengiriman Mei minggu lalu setelah berhasil melakukan penjualan yang baik di luar Asia.
Perusahaan ini menaikkan harga billet 3sp 150mm menjadi $455 per ton FOB. Ini adalah kenaikan harga selama tiga hari berturut-turut setelah sebelumnya harga mencapai titik terendah sebesar $435 per ton FOB pada 11 Maret. Seorang pedagang asal Tiongkok dikabarkan menjual 50.000 ton billet dengan harga $435 per ton FOB pada hari itu, kemungkinan ke Sri Lanka.
Pesanan berikutnya sekitar $440 per ton FOB diyakini telah dijual ke Timur Tengah dan Turki. Seorang pedagang melaporkan bahwa lebih dari 10.000 ton billet Dexin terjual dengan harga $445 per ton FOB pada 14 Maret, meskipun ini tidak banyak terdengar di pasar.
Sumber: ASEAN, Chinese billet prices strengthen
Indonesian HRC gains on EU quota exemption continuation
Dexin Steel Indonesia baru-baru ini menjual hot rolled coil (HRC) ke Eropa tanpa terkena pembatasan kuota safeguard Uni Eropa, menurut laporan Kallanish. Pabrik ini berhasil mendapatkan harga ekspor yang lebih menarik dibandingkan harga di pasar regional ASEAN.
Pabrik tersebut dikabarkan telah menjual 10.000 ton HRC SAE1006/SS400 dengan ketebalan dasar 3mm ke Gdańsk dengan harga $510 per ton FOB. Biaya pengiriman ke Polandia diperkirakan mencapai $73 per ton, menurut sumber perdagangan. Selain itu, 30.000 ton HRC juga dilaporkan telah terjual ke Italia dengan harga yang sama, $510 per ton FOB. Kedua pengiriman ini dijadwalkan untuk bulan Juni. Setelah transaksi ini, Dexin Steel menaikkan harga penawaran HRC dengan ketebalan 3mm menjadi $520 per ton FOB.
“Harga ekspor ke Eropa meningkat, terutama karena tidak adanya pembatasan kuota untuk produk asal Indonesia,” kata seorang pedagang di Jakarta. Ia juga mencatat bahwa pabrik baja Indonesia lainnya saat ini menawarkan HRC seharga $540 per ton FOB Cigading.
Sumber: Indonesian HRC gains on EU quota exemption continuation
Saudi buyers book billet from Southeast Asia
Dua pembeli dari Arab Saudi telah memesan total 90.000 ton billet dengan kandungan mangan minimal 0,55% dari pemasok Indonesia seharga $470-474 per ton CFR (liner out) ke pelabuhan di pantai barat Arab Saudi, pengiriman dijadwalkan pada bulan Mei.
Pemesanan ini dilakukan pada pertengahan minggu lalu sebelum harga mengalami kenaikan, dengan Pelabuhan Jeddah dan Pelabuhan Raja Abdullah ditetapkan sebagai pelabuhan bongkar, menurut sumber pasar yang dikutip oleh Kallanish.
Selain itu, terdapat permintaan yang masih dalam proses untuk 50.000 ton billet berukuran 150mm dengan kandungan mangan 0,6%, di mana harga dari Tiongkok pada hari Rabu lalu berkisar antara $471-472 per ton CFR Pelabuhan King Fahd (LO) untuk pengiriman Mei.
Sementara itu, pemasok Indonesia menawarkan harga $490 per ton CFR (LO), yang jauh lebih tinggi dari target pembeli sebesar $465-470 per ton. Kesepakatan ini diperkirakan akan tercapai sebelum libur Idul Fitri yang dimulai pada 30 Maret.
Sumber: Saudi buyers book billet from Southeast Asia
India’s safeguard duty proposal triggers rebar price rally
Pasar rebar di India merespons positif usulan terbaru dari Kementerian Perdagangan untuk menerapkan bea pengamanan sebesar 12% pada impor baja lembaran.
Harga, yang telah mengalami tren kenaikan selama lima minggu terakhir, naik lebih lanjut sebesar INR 500-1.000 per ton ($5,79-11,59 per ton) setelah pengumuman tersebut. Beberapa penjual bahkan menahan penawaran mereka untuk melihat perkembangan pasar dan mempertimbangkan kenaikan harga lebih lanjut, menurut laporan Kallanish.
Harga rebar primer (12-32mm, IS 1786 Fe 550D) kini berada di kisaran INR 56.000-56.500 per ton ex-Mumbai, sementara harga rebar sekunder (12-25mm, IS 1786 Fe 500D) berkisar antara INR 45.500-46.000 per ton ex-Raipur.
Sumber: India’s safeguard duty proposal triggers rebar price rally
CSC increases domestic prices for steel
China Steel Corp (CSC, 中鋼), produsen baja terbesar di Taiwan, kemarin menaikkan harga baja domestik setidaknya NT$500 per ton untuk pengiriman bulan depan dan kuartal berikutnya. Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya harga baja global di tengah perang dagang yang semakin meluas.
CSC menyatakan bahwa harga baja di AS telah melonjak sekitar 30 persen dan melewati US$1.000 per ton sejak Presiden AS, Donald Trump, bulan lalu mengancam akan menaikkan tarif impor untuk semua produk aluminium dan baja.
Awal bulan ini, Trump menggunakan kewenangannya berdasarkan Section 232 dari US Trade Expansion Act 1962 untuk memberlakukan tarif 25 persen pada impor baja dengan alasan keamanan nasional.
CSC juga mencatat bahwa harga baja di Eropa ikut meningkat, setelah Uni Eropa mengumumkan akan menerapkan tindakan balasan terhadap barang-barang asal AS mulai 1 April.
Sumber: CSC increases domestic prices for steel
UK HRC market remains lacklustre
Pasar hot rolled coil di Inggris tetap lesu, tanpa perubahan signifikan dalam sentimen atau harga meskipun tarif baja AS telah diberlakukan, menurut sumber yang dikutip oleh Kallanish.
Para pelaku pasar mencatat bahwa kondisi tetap stabil sepanjang Maret, tercermin dari harga HRC yang tidak mengalami banyak perubahan.
Kallanish menilai harga HRC grade S275 di Inggris pada 13 Maret berada di kisaran £525-570 per ton ($679-737 per ton) DDP Midlands, tidak berubah dibandingkan minggu sebelumnya.
Harga terbaru untuk HRC impor dari Asia cenderung berada di kisaran bawah, sementara HRC dari Eropa lebih dekat ke kisaran atas.
Permintaan di pasar Inggris masih lemah, dengan minimnya faktor pendukung yang dapat mendorong kenaikan harga secara signifikan.
Sumber: UK HRC market remains lacklustre - EUROMETAL
Rebar prices inch up in Germany
Setelah beberapa pengumuman kenaikan harga yang agresif pada Desember dan Januari, pabrik baja kini menerapkan kenaikan harga yang lebih moderat, dengan harga dasar mencapai €380 per ton ($415). Kenaikan berikutnya diperkirakan sebesar €10-15 per ton, yang akan membawa harga dasar mendekati €400 per ton, level yang terakhir dicoba pada Desember. Dengan tambahan biaya untuk ukuran tertentu, harga baja yang dikirimkan diperkirakan mencapai €660-665 per ton.
“Tiga pabrik besar telah mengumumkan kenaikan ini, dan kemungkinan pabrik lain akan mengikuti,” ujar seorang pembeli dari jaringan distributor kepada Kallanish. Ia menilai kenaikan ini cukup masuk akal untuk diterima. Seorang pembeli lain setuju, mencatat bahwa harga pada Februari cukup realistis dan mengantisipasi adanya kenaikan lebih lanjut.
Ia juga mencatat bahwa harga wire mesh kemungkinan akan naik lebih kuat dibandingkan harga rebar, mengingat laporan tentang potensi kekurangan pasokan wire rod. Ia mengacu pada rekomendasi harga dari sebuah koperasi pembelian besar, yang menetapkan harga dasar rebar di €390 per ton dan wire mesh di atas €500 per ton.
Sumber: Rebar prices inch up in Germany - EUROMETAL
Nucor raises prices for hot-rolled steel once again – up to $930/t
Perusahaan baja AS, Nucor, kembali mengumumkan kenaikan harga spot (CSP) untuk hot rolled coil (HRC). Mulai 17 Maret 2025, harga dasar HRC ditetapkan sebesar $930 per short ton untuk semua fasilitas produksi, kecuali California Steel Industries (CSI), yang telah mencapai $990 per ton.
Kenaikan ini merupakan yang kedelapan sejak awal tahun, dengan total peningkatan mencapai $170 per ton. Dibandingkan dengan minggu sebelumnya, harga dasar naik sebesar $15 per ton. Menurut Kallanish, per 14 Maret 2025, harga HRC di Amerika Utara berada di kisaran $950-1000 per short ton, sementara pada akhir Februari harga masih berada di kisaran $800-900 per ton.
Selain HRC, pasar baja AS juga mengalami kenaikan harga untuk baja struktural. Gerdau Long Steel di Amerika Utara menaikkan harga sebagian besar long products sebesar $40 per short ton. Namun, semua pesanan yang telah dikonfirmasi hingga 14 Maret masih akan diproses dengan harga lama, jika pengiriman dilakukan sebelum 28 Maret.
Sumber: Nucor raises prices for hot-rolled steel once again - up to $930/t
Policies
EC to propose new rule of origin for steel products in steel and metals plan
Komisi Eropa berencana menerapkan aturan asal (rule of origin) untuk produk baja (dilebur dan dituang) sebagai bagian dari Steel and Metal Action Plan untuk meningkatkan efektivitas langkah-langkah perlindungan perdagangan. Hal ini dilaporkan oleh Argus Media.
Menurut agensi tersebut, aturan ini akan menetapkan asal barang berdasarkan lokasi peleburan awal logam, terlepas dari tempat pemrosesan selanjutnya. Dengan demikian, kebijakan ini akan mencegah praktik penghindaran bea anti dumping dan tarif lainnya melalui pemrosesan baja minimal di negara lain sebelum diekspor ke Uni Eropa.
Komisi Eropa juga berencana tetap waspada terhadap kelebihan kapasitas baja yang dihasilkan dalam kondisi pasar yang tidak kompetitif. Kondisi ini dapat mendorong produsen dari negara ketiga untuk mengekspor produk mereka ke Uni Eropa setelah kehilangan pasar domestik atau tradisional mereka di luar Eropa.
Sumber: EC to propose new rule of origin for steel products in steel and metals plan
IREPAS: Great volatility in global longs market triggered by spiraling protectionism
Menurut IREPAS, asosiasi global untuk eksportir dan produsen long products, pasar long products global tengah mengalami gejolak akibat isu tarif yang terus berkembang di Amerika Serikat sebagai bagian dari kebijakan pemerintahan Trump. Selain itu, negara-negara yang terdampak telah mulai melakukan tindakan balasan dan ketidakpastian pasar yang semakin meningkat, diperparah oleh penyesuaian tindakan safeguard di Uni Eropa untuk impor baja. Akibatnya, meskipun biaya produksi terus meningkat dan mendorong kenaikan harga long products, permintaan justru tertinggal. Dengan kebijakan pemerintahan Trump yang masih belum jelas kemana arahnya, risiko di pasar baja semakin tinggi dan tekanan perdagangan semakin besar.
Di Eropa, produsen baja regional tidak terlalu optimis terkait penyesuaian safeguard yang disebutkan sebelumnya. Mereka masih beranggapan bahwa pasar Eropa tetap terbuka lebar untuk impor, yang menjadi ancaman di tengah situasi tarif AS. Selain itu, ada anggapan bahwa pelobi kini memiliki peluang lebih besar untuk mencapai tujuan mereka dalam industri hilir dan di kalangan konsumen. Namun, dengan adanya penyesuaian safeguard ini, beberapa pemasok di pasar long products Uni Eropa kemungkinan harus mengurangi volume ekspor mereka.
Sumber: IREPAS: Great volatility in global longs market triggered by spiraling protectionism
Technology & Investment
An association of electric arc furnace steel producers has been established in China
Pada akhir Februari 2025, China Steel Association (CISA) secara resmi mendirikan Electric Arc Furnace Steel Producers Association (EAFSA) di Shijiazhuang, Provinsi Hebei. Pembentukan asosiasi ini menandai langkah penting dalam pengembangan produksi baja yang berkelanjutan di Tiongkok, serta transisi menuju metode produksi yang lebih ramah lingkungan, menurut pernyataan dari NENG.
Metode produksi baja menggunakan electric arc furnace (EAF) telah lama kurang kompetitif karena biaya yang lebih tinggi dan keterbatasan ketersediaan bahan baku, terutama scrap besi. Saat ini, kapasitas EAF di Tiongkok mencapai sekitar 200 juta ton, tetapi produksi aktualnya jauh lebih rendah. Pada 2021, pangsa baja EAF di Tiongkok mencapai 10,7%, namun turun menjadi 9,7% pada 2023, tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara seperti Amerika Serikat (70%), Eropa (50%), dan Jepang (30%). Selain itu, angka ini juga masih di bawah target yang ditetapkan dalam 14th Five-Year Plan, yaitu 15%.
Sumber: An association of electric arc furnace steel producers has been established in China
